Ada tiga bagian tentang nasab Nabi s.a.w., yaitu:
Di bagian sebelumnya, kami sudah membahas sedikit tentang masalah ini. Inilah rincian dari tiga bagian tersebut.
Bagian pertama: Muḥammad, bin ‘Abdullāh, bin ‘Abd-ul-Muththalib (yang namanya Syaibah), bin Hāsyim (yang namanya ‘Amru), bin ‘Abdu Manāf (yang namanya al-Mughīrah), bin Qushay (yang namanya Zaid), bin Kilāb, bin Murrah, bin Ka‘ab, bin Lu’ay, bin Ghālib, bin Fihr (yang berjuluk Quraisy dan menjadi cikal bakal nama kabilah), bin Mālik, bin an-Nadhr (yang namanya Qais), bin Kinānah, bin Khuzaimah, bin Mudrikah (yang namanya ‘Āmir), bin Ilyās, bin Mudhar, bin Nizār, bin Ma‘add (مَعَدّ) bin ‘Adnān. (1[efn_note]1). As-Sīrah an-Nabawiyyah, Ibnu Hisyam, 1/1-2; Talqīhu Fuhūmi Ahlil Ātsār, hal. 5-6; dan Raḥmatun lil ‘Ālamīn, II/11-14 dan 52.[/efn_note])
Bagian kedua: ‘Adnān dan seterusnya, yaitu bin Ud (Udad – أُدَد), bin Hamaisa‘, bin Salāmān, bin ‘Aush, bin Bauz, bin Qimwāl, bin Ubay, bin ‘Awwām, bin Nāsyid, bin Ḥazā, bin Baldās, bin Yadlāf, bin Thābikh, bin Jāḥim, bin Nāḥisy, bin Mākhy, bin ‘Aidh, bin Abqar, bin ‘Ubaid, bin ad-Da’ā, bin Ḥamdān, bin Sinbar, bin Yatsriby, bin Yaluan (Yaḥzan – يحزن), bin Yalḥān, bin Ar’āwy, bin ‘Aidh, bin Daisyān, bin ‘Aishar, bin Afnād, bin Aihām, bin Muqshir, bin Nāḥits, bin Zāriḥ, bin Sumay, bin Muzay, bin ‘Iwadhah, bin ‘Arām, bin Qaidar, bin Ismā‘īl, bin Ibrāhīm. (2[efn_note]2). ‘Allāmah Muḥammad Sulaimān al-Manshūrfūrī telah menghimpun bagian dari nasab ini berdasarkan riwayat al-Kalbī dan Ibnu Sa‘ad, setelah melalui penelitian yang mendalam. Lihat: Raḥmatun lil ‘Ālamīn, II/14-17. Ada perbedaan besar tentang masalah ini di beberapa referensi sejarah.[/efn_note])
Bagian ketiga: Ibrāhīm dan seterusnya, yaitu bin Tāraḥ (yang namanya Āzar), bin Nāḥur, bin Sārū‘, atau Sārūgh, bin Rā‘ū, bin Fālakh, bin Aibar (Ābar – عابر), bin Syālakh, bin Arfakhsyad, bin Sām, bin Nūḥ a.s., bin Lamk (Lāmak – لامك), bin Matausyalakh, bin Akhnūkh atau Idrīs a.s., bin Yard, bin Mahlā’īl, bin Qainān, bin Yanisya (Anūsy – أنُوش), bin Syīts a.s., bin Ādam a.s. (3[efn_note]3). Ibnu Hisyām, 1/2-4; Talqīhu Fuhūmi Ahlil Ātsār, hal. 6; Khulāshat-us-Sīrah, ath-Thabārī, hal. 4; dan Raḥmatun lil ‘Ālamīn, II/8. Sumber-sumber referensi di atas berbeda dalam pelafalan dan pencantuman atau penghilangan sebagian nama.[/efn_note])