(lanjutan)
suatu yang essensial yang diterima oleh para politisi dan ahli ekonomi, meskipun telah terlihat seca-ra nyata bahwa perluasan yang tidak terbatas dalam suatu lingkungan yang terbatas hanya akan menimbulkan malapetaka. Kepercayaan pada pentingnya pertumbuhan terus-menerus merupakan konsekuensi dari penekanan pada nilai perluasan, penonjolan diri, dan kompetisi. Hal ini merupakan cerminan dari kepercayaan yang keliru bahwa jika sesuatu itu baik bagi suatu individu atau kelompok, maka semakin banyak sesuatu itu akan semakin baik. Pendekatan yang kompetetif dan menonjolkan diri terhadap bisnis meru-pakan bagian dari warisan individualisme atomistik John Locke1
Keyakinan umum yang berlaku berupa keyakinan bahwa kebaikan umum menjadi maksimal jika semua individu, kelompok, dan keluarga memaksimalkan kekayaan material mereka secara sendiri-sendiri. Apa yang dianggap baik oleh satu perusahaan besar misalnya, maka baik pula bagi masyarakat. Keseluruhan diidentifikasikan dengan jumlah bagian-bagiannya, dan kenyataan bahwa keseluruhan itu bisa kurang dan bisa pula lebih daripada jumlah bagian-bagiannya justru diabaikan2. Konseksuensi dari reduksionis ini sekarang terlihat, ketika kekuatan-kekuatan ekonomi semakin banyak berbenturan satu sama lain, merobek-merobek satuan sosial, dan menghancurkan lingkungan.
Pertumbuhan ekonomi terus menerus diterima sebagai suatu dogma, dianggap sebagai satu-satunya cara untuk meyakinkan bahwa kekayaan materi akan menetes kebawah kepada si miskin. Padahal model pertumbuhan trickle down (menetes ke bawah) telah lama terbukti tidak realistik, dan telah banyak di kritik3. Tingkat pertumbuhan tinggi tidak hanya kecil perannya dalam meredakan persoalan-persoalan sosial dan kemanusiaan yang mendesak, tetapi juga telah mengakibatkan kemerosotan kondisi sosial secara umum dan kualitas lingkungan hidup. Akibat paling parah dari pertumbuhan yang terus-menerus adalah menipisnya berbagai sumber daya alam.
Pertumbuhan ekonomi terkait erat dengan pertumbuhan teknologi. Individu dan lembaga terpesona oleh teknologi modern dan percaya bahwa setiap masalah mempunyai suatu pemecahan teknologi, baik masalah politik, psikologis ataupun ekologis. Reaksi pertama yang hampir secara otomatis adalah menghadapinya dengan menerapkan atau mengembangkan suatu teknologi baru. Konsumsi energi yang sia-sia dijawab dengan kekuatan nuklir, kurangnya wawasan politik diimbangi dengan menghasilkan lebih banyak peluru kendali dan bom, dan peracunan lingkungan alam diatasi dengan mengembangkan teknologi khusus yang pada gilirannya mempengaruhi lingkungan dengan cara yang masih belum kita ketahui.
Pertumbuhan teknologi telah menciptakan suatu lingkungan dimana kehidupan menjadi tidak sehat baik secara fisik maupun secara mental. Udara tercemar, suara yang mengganggu. kemacetan lalu lintas, bahan pencemar kimia. bahaya radiasi, dan banyak sumber stress fisik dan psikologis telah menjadi bagian dari kehidupan kita sehari-hari. Di samping itu, teknologi telah mengganggu proses-proses ekologis yang menopang lingkungan alam kita dan merupakan dasar dari eksistensi kita. Salah satu ancaman terbesar akhir-akhir ini adalah air, tanah dan udara oleh sampah kimia.
Jumlah sampah kimia berbahaya dewasa ini adalah merupakan akibat dari gabungan pengaruh pertumbuhan teknologi dan ekonomi. Tergoda oleh ekspansi, keuntungan, dan produktifitas maka masyarakat konsumen yang kompetetif pun dikembangkan. Mereka di dorong untuk membeli. menggunakan dan membuang semakin banyak produk dengan manfaat yang tidak jelas. Untuk menghasilkan barang-barang (campuran makanan, serat sintetis, plastik, obat-obatan dan pestisida misalnya) dikembangkan teknologi padat sumber daya, yang banyak di antaranya tergantung pada bahan kimia yang kompleks4, dan ketika produksi dan konsumsi meningkat, maka meningkat pula sampah-sampah kimia.
Industri makanan merupakan contoh menonjol dari bahaya kesehatan yang ditimbulkan oleh kepentingan dagang. Untuk meningkatkan bisnis pengusaha makanan menambahkan bahan pengawet terhadap makanan, mengganti makanan organik dengan produk-produk sintetis, dan mencoba mengatasi kekurangan gizinya dengan menambahkan bahan-bahan cita rasa tiruan dan bahan-bahan pewarna. Makanan tiruan yang diproses secara berlebihan itu diiklankan dengan gencar pada papan iklan dan televisi. Kita tunduk pada serangan-serangan komersial makanan rongsokan tersebut (minuman ringan, makanan kecil yang manis, makanan berkadar lemak tinggi) yang kesemuannya itu tidak sehat.
Industri farmasi merupakan salah satu industri terbesar yang keuntungannya tetap tinggi selama dua dekade yang lalu. Salah satu ciri menonjol dari industri obat adalah penekanannya yang berlebihan pada differensiansi produk-produk
(bersambung)