Karamah-karamah Ibunda Rasulullah s.a.w. – Nur-ul-Mushthafa (1/2)

نُوْرُ الْمُصْطَفى
صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ آلِهِ وَ صَحْبِهِ وَ سَلَّمَ

CAHAYA AGUNG BAGINDA NABI BESAR MUHAMMAD S.A.W.
جَمَعَهَا وَ رَتَّبَهَا الْفَقِيْرُ إِلَى اللهِ وَاسِعِ الأَلْطَافِ
الْحَبِيْبُ مُرْتَضَى بْنُ عَبْدِ اللهِ الْكَافُ

Dirangkum Oleh:
Al-Habib Murtadho Bin Abdullah Al-Kaf
Jakarta, 12 Rabi‘ul Awal 1429 H.
20 Maret 2008 M.

Rangkaian Pos: Cahaya Agung Muhammad s.a.w. - Nur-ul-Mushthafa

KARAMAH-KARAMAH IBUNDA RASŪLULLĀH S.A.W.

Dan sebagaimana yang disebutkan oleh syaikhu ahmad-ubnu zainī dahlān-il-hasanī dalam kitābnya as-sīrat-un-nabawiyyah juz 1 hal. 45: bahwa pada masa dikandungnya Baginda Nabi Muhammad s.a.w. oleh ibundanya adalah masa keemasan bagi suku Quraisy saat itu. Sebelumnya mereka dalam masa paceklik dan kesulitan bahan makanan yang luar biasa. Namun begitu Baginda Nabi Muhammad s.a.w. sudah berada dalam kandungan ibundanya, seketika kondisi perekonomian berubah total 180 derajat. Rakyat Quraisy mengalami kemakmuran dan kemudahan yang menakjubkan. Mega-mega putih yang berarak-arakan dan menurunkan rintik-rintik air hujan yang membawa kesuburan, angin sepoi-sepoi basah yang membawa kesejukan, dan lukisan cahaya kilat yang berkilauan menyinari dan menghiasi angkasa raya. Sehingga pepohonan dan tanam-tanaman tumbuh subur di mana-mana, sungai-sungai dipenuhi air yang mengalir, dan hewan-hewan piaraan menjadi gemuk dan deras air susunya. Maka, semakin lengkapnya kemakmuran, kesejahteraan, dan kebahagiaan penduduk Makkah saat itu. Bahkan serentak dengan izin Allah s.w.t. pada tahun itu, tidak ada wanita yang hamil anak perempuan, semuanya dianugerahi Allah s.w.t. hamil anak laki-laki, sebagai perhormatan Allah s.w.t. kepada Baginda Nabi Muhammad s.a.w.

Dan sebagaimana disebutkan oleh Imām syihāb-ud-dīni ahmad ubnu hajar al-haitamī di kitābnya an-ni‘mat-ul-kubrā ‘alal-‘ālamīn hal 44 bahwa:

“Ibunda Rasūlullāh Muhammad s.a.w. berkata: Sesungguhnya tatkala aku mengandung putraku tercinta (Rasūlullāh Muhammad s.a.w.), pada bulan pertama tepatnya pada Bulan Rajab al-Asham, suatu malam di saat aku terlelap tidur, tiba-tiba datang kepadaku seorang laki-laki yang indah wajahnya, semerbak harum baunya dan diliputi cahaya yang berkemilauan. Dan dia berkata: “Selamat datang wahai Baginda Nabi Muhammad s.a.w. Salam sejahtera Allah s.w.t. senantiasa melimpah kepadamu.” Aku lantas bertanya: “Siapakah engkau wahai tuan.” Dia menjawab: “Sesungguhnya aku adalah Nabi Adam a.s. bapaknya seluruh umat manusia.” Dan dia memberi berita gembira kepadaku dengan berkata:

أَبْشِرِيْ يَا آمِنَةُ فَقَدْ حَمِلْتِ بِسَّيِّدِ الْبَشَرِ

“Sungguh beruntung engkau wahai Āminah, berbahagialah, sungguh engkau telah mengandung Nabi Agung Junjungan seluruh umat manusia “

Pada bulan yang kedua, datang pula seorang laki-laki yang sedemikian rupa dan berkata: “Selamat datang wahai Baginda Nabi Muhammad s.a.w. wahai Utusan Allah s.w.t. Salam sejahtera Allah s.w.t. senantiasa melimpah kepadamu.” Aku lantas bertanya: “Siapakah engkau wahai tuan”. Dia menjawab: “Sesungguhnya aku adalah Nabi Syīts a.s.” Dan dia memberi berita gembira kepadaku dengan berkata:

أَبْشِرِيْ يَا آمِنَةُ فَقَدْ حَمَلْتِ بِصَاحِبِ التَّأْوِيْلِ ةَ الْحَدِيْثِ

Sungguh beruntung engkau wahai Āminah, berbahagialah, sungguh engkau telah mengandung Nabi Agung yang kelak dianugerahi Allah s.w.t. ilmu ta’wīl dan al-hadīts

Sesungguhnya, sebagaimana yang disebutkan dalam kitab madarrij-ush-shu‘ūd hal 12 bahwa: manakala Sayyidah Āminah sudah genap hamil 2 bulan, ayahanda tercinta Baginda Nabi Muhammad s.a.w. Sayyidunā ‘Abdullāh wafat di Madīnah. Seketika para malaikat berkata kepada Allah s.w.t.: “Ya Allah Tuhan dan sesembahan kami, Nabi terkasih-Mu sekarang telah yatim, tidak punya ayah.” Maka Allah s.w.t. berfirman menjawab para malaikat tersebut:

أَنَا وَلِيُّهُ وَ حَافِظُهُ وَ حَامِيْهِ وَ رَبُّهُ وَ عَوْنُهُ وَ رَازِقُهُ وَ كَافِيْهِ فَصَلُّوْا عَلَيْهِ وَ تَبَرَّكُوْا باسْمِهِ

“Ketahuilah olehmu wahai para malaikat. Sesungguhnya Aku (Allah s.w.t.) sendiri yang akan menjaga, melindungi dan merawatnya, serta akan Aku limpahkan bantuan/pertolongan dan rezeki kepadanya. Dan Aku sendiri pula yang akan mencukupi (segala urusannya). Maka, panjatkanlah selalu oleh kalian salawat kepadanya dan dapatkanlah keberkahan bagi kalian dengan berwasilah menyebut namanya.”

Pada bulan kehamilan yang ketiga datang pula seorang laki-laki yang sedemikian rupa dan berkata: “Selamat datang wahai Baginda Nabi Muhammad, wahai Nabi Allah s.w.t. Salam sejahtera Allah s.w.t. senantiasa melimpah kepadamu.” Aku lantas bertanya: “Siapakah engkau wahai tuan,” Dia menjawab: “Sesungguhnya aku adalah Nabi Idrīs a.s.” Dan dia memberi berita gembira kepadaku dengan berkata:

أَبْشِرِيْ يَا آمِنَةُ فَقَدْ حَمَلْتِ بِالنَّبِيِّ الرَّئِيْسِ

Sungguh beruntung engkau wahai Āminah, berbahagialah, sungguh engkau telah mengandung Nabi Agung yang kelak menjadi pemimpin yang sangat agung.

Pada bulan yang keempat datang pula seorang laki-laki yang sedemikian rupa dan berkata: “Selamat datang wahai Baginda Nabi Muhammad, wahai Kekasih Allah s.w.t. Salam sejahtera Allah s.w.t. senantiasa melimpah kepadamu.” Aku lantas bertanya: “Siapakah engkau wahai tuan.” Dia menjawab: “Sesungguhnya aku adalah Nabi Nūh a.s.” Dan dia memberi berita gembira kepadaku dengan berkata:

أَبْشِرِيْ يَا آمِنَةُ فَقَدْ حَمَلْتِ بِصَاحِبِ النَّصْرِ وَ الْفُتُوْحِ

Sungguh beruntung engkau wahai Āminah, berbahagialah, sungguh engkau telah mengandung Nabi Agung yang kelak dianugerahi Allah s.w.t. pertolongan dan kemenangan besar.

Pada bulan yang kelima datang pula seorang laki-laki yang sedemikian rupa dan berkata: “Selamat datang wahai Baginda Nabi Muhammad, wahai Pilihan Allah s.w.t. Salam sejahtera Allah s.w.t. senantiasa melimpah kepadamu.” Aku lantas bertanya: “Siapakah engkau wahai tuan?. Dia menjawab: “Sesungguhnya aku adalah Nabi Hūd a.s.” Dan dia memberi berita gembira kepadaku dengan berkata:

أَبْشِريْ يَا آمِنَةُ فَقَدْ حَمَلْتِ بِصَاحِبِ الشَّفَاعَةِ الْعُظْمَى فِي الْيَوْمِ الْمَوْعُوْدِ

Sungguh beruntung engkau wahai Āminah, berbahagialah, sungguh engkau telah mengandung Nabi Agung yang kelak dianugerahi Allah s.w.t. syafā‘at yang agung pada hari kiamat.

Pada bulan yang keenam datang pula seorang laki-laki yang sedemikian rupa dan berkata: “Selamat datang wahai Baginda Nabi Muhammad, wahai Rahmat Allah s.w.t. Salam sejahtera Allah s.w.t. senantiasa melimpah kepadamu.” Aku lantas bertanya: “Siapakah engkau wahai tuan?” Dia menjawab: “Sesungguhnya aku adalah Nabi Ibrāhīm a.s.” Dan dia memberi berita gembira kepadaku dengan berkata:

أَبْشِرِيْ يَا آمِنَةُ فَقَدْ حَمَلْتِ بِالنَّبِيِّ الْجَلِيْلِ

Sungguh beruntung engkau wahai Āminah, berbahagialah, sungguh engkau telah mengandung Nabi yang diagungkan Allah s.w.t.

Pada bulan yang ketujuh datang pula seorang laki-laki yang sedemikian rupa dan berkata: “Selamat datang wahai Baginda Nabi Muhammad, wahai Nabi yang dipilih Allah s.w.t. Salam sejahtera Allah s.w.t. senantiasa melimpah kepadamu.” Aku lantas bertanya: “Siapkah engkau wahai tuan.” Dia menjawab: “Sesungguhnya aku adalah Nabi Ismā‘īl a.s.” Dan dia memberi berita gembira kepadaku dengan berkata:

أَبْشِرِيْ يَا آمِنَةُ فَقَدْ حَمَلْتِ بِالنَّبِيِّ الرَّجِيْحِ الْمَلِيْحِ

Sungguh beruntung engkau wahai Āminah, berbahagialah, sungguh engkau telah mengandung Nabi Agung yang kelak dianugerahi Allah s.w.t. keunggulan dan kesantunan yang sangat luar biasa…

Pada bulan yang kedelapan datang pula seorang laki-laki yang sedemikian rupa dan berkata: “Selamat datang wahai Baginda Nabi Muhammad, wahai Pilihan Allah s.w.t. Salam sejahtera Allah s.w.t. senantiasa melimpah kepadamu.” Aku lantas bertanya: “Siapakah engkau wahai tuan.” Dan menjawab: “Sesungguhnya aku adalah Nabi Mūsā putra ‘Imrān a.s.” Dan dia memberi berita gembira kepadaku dengan berkata:

أَبْشِرِيْ يَا آمِنَةُ فَقَدْ حَمَلْتِ بِمَنْ يَنْزِلُ عَلَيْهِ الْقُرْآنَ

Sungguh beruntung engkau wahai Āminah, berbahagianlah, sungguh engkau telah mengandung Nabi Agung yang kelak dianugerahi Allah s.w.t. kitab suci al-Qur’ān.

Pada bulan yang kesembilan datang pula seorang laki-laki yang sedemikian rupa dan berkata: “Selamat wahai Baginda Nabi Muhammad s.a.w., telah dekat waktu kedatanganmu wahai Rasūlullāh. Salam sejahtera Allah s.w.t. senantiasa melimpah kepadamu.” Aku lantas bertanya: “Siapkah engkau wahai tuan”. Dia menjawab: “Sesungguhnya aku adalah Nabi ‘Īsā putra Maryam a.s.” Dan dia memberi berita gembira kepadaku dengan berkata:

َبْشِرِيْ يَا آمِنَةُ فَقَدْ حَمَلْتِ بِالنَّبِيِّ الْمُكَرَّمِ وَ الرَّسُوْلِ الْمُعَظَّمِ (ص) وَ زَالَ عَنْكِ الْبُؤْسَ وَ الْعَنَا وَ السَّقَمِ وَ الأَلَمِ

Sungguh beruntung engkau wahai Āminah, berbahagianlah, sungguh engkau telah mengandung Nabi yang sangat mulia dan Utusan Allah yang sangat agung. Rahmat Belas Kasih Sayang Allah s.w.t. dan Salam Sejahtera-Nya senantiasa melimpah kepadanya. Sungguh, Allah s.w.t. akan menjauhkan darimu segala kesengsaraan, kepayahan, dan juga akan memberimu segala kemudahan.

Komentar

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak memulai diskusi?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *