Hati Senang

Jejak-Jejak Wali Allah | Bab IV | Pandangan Dan Wasiat Imam Syadzili | Neraca Diri

Jejak-Jejak Wali Allah - Melangkah Menuju Gerbang Kewalian Bersama Syekh Abu Hasan Al-Syadzili Oleh: Muhammad Ibn Abi-Qasim Al-Humairi Penerjemah : Saiful Rahman Barito (Mumtaz Arabia) Penerbit : Erlangga

Keseimbangan (Neraca) Diri

Beliau r.a. berkata: Takarlah dirimu dalam timbangannya dengan shalat, menghadapnya manusia dan berpalingnya darimu, serta kehilangan dan perolehan dalam ahwal yang lahir dan batin. Jika terlintas di dalam benakmu sesuatu yang kamu condong kepadanya, gembira dengannya, sedih atasnya, dan perhatian terhadapnya atau karenanya, maka itu adalah cela yang menjatuhkanmu dari kewalian besar dan kedudukan shiddiq yang agung.

Betapa jauh dirimu dari mendapatkan kewalian kecil dalam tingkat-tingkat iman, kelebihan amal, dan terhindar dari bersitan dan bisikan padanya. Karena kamu sendiri jauh dari langit dunia, dekat dengan setan dan hawa nafsu; mereka menunggangi, melontarkan, dan berkata-kata. Lalu, jika kamu dikokohkan dengan bintang-bintang ilmu, planet-planet keyakinan, dan kesenantiasaan pemeliharaan, maka telah sempurna kewalianmu di dalam bab ini. Dan jika tidak, kamu adalah penyair; kadang positif dan kadang negatif bagimu sesuai dengan hal itu. Dan bagimu pahala orang yang mati syahid di jalan Allah. Wassalam.

Prinsip-prinsip Kehendak

Imam Syadzili r.a. berkata: Prinsip-prinsip kehendak menurut mazhab kalangan sufi muhaqqiqin ada empat, yaitu; ketulusan dalam kehambaan, meninggalkan pilihan bersama rubübiyah (sifat ketuhanan), berpegang dengan ilmu dalam setiap sesuatu, dan mengutamakan Allah dengan cinta di atas segala sesuatu. Ketulusan terbangun di atas empat fondasi: pengagungan, cinta, malu, dan segan. Meninggalkan pilihan terbangun di atas empat prinsip dasar: penyaksian dalam ‘genggaman’, tahqiq (perealisasian) keterhubungan, tashdiq (pembenaran), dan kepercayaan diri terhadap jaminan dan janji Allah.

Adapun berpegang dengan ilmu terbangun di atas empat prinsip: adakala dari cara isyarat, dari cara berhadapan, dari cara pemahaman, dan adakalanya dari jalan pendengaran. Sedangkan mengutamakan Allah dengan cinta, juga memiliki tiga fondasi: mengutamakan Yang Mahaada di atas segala yang ada, mengutamakan afal-Nya dengan keridhaan pada setiap kehilangan, dan mengutamakan mencinta-Nya di atas mencintai dirimu. Ini bagi orang yang mampu melakukan. Adapun yang tidak mampu melaksanakannya, hendaklah dia bersama guru yang mampu menerapkannya kepada Allah SWT dengan prinsip ini. Wassalam.

Laman Terkait

Alamat Kami
Jl. Zawiyah, No. 121, Rumah Botol Majlis Dzikir Hati Senang,
RT 06 RW 04, Kp. Tajur, Desa Pamegarsari, Parung, Jawa Barat. 16330.