Hati Senang

Hari Kiamat dan Ketakutan di Padang Mahsyar – Terjemah Tauhid Sabilul Abid KH. Sholeh Darat

Terjemah-Tauhid-KH-Sholeh-Darat-Cover

TERJEMAH TAUHID

سَبِيْلُ الْعَبِيْدِ عَلَى جَوْهَرَةِ التَّوْحِيْدِ
Oleh: Kiyai Haji Sholeh Darat
Mahaguru Para Ulama Besar Nusantara
(1820-1903 M.)

Penerjemah: Miftahul Ulum, Agustin Mufrohah
Penerbit: Sahifa Publishing

Hari Kiamat dan Ketakutan di Padang Maḥsyar

 

Syaikh Ibrāhīm al-Laqqānī berkata:

وَ الْيَوْمُ الْآخِرْ ثُمَّ هَوْلُ الْمَوْقِفِ حَقٌّ فَخَفِّفْ يَا رَحِيْمُ وَاسْعِفِ.

Hari akhir, kemudian ketakutan di tempat pemberhentian adalah sesuatu yang benar, maka ringankanlah wahai Dzāt Yang Maha Penyayang dan berikanlah pertolongan.”

Hari Kiamat dan ketakutan di padang mahsyar pasti terjadi. Ya Allah Dzāt Yang Maha Pengasih, semoga Engkau meringankan kami, hamba-hambaMu, dan berilah kami pertolongan.

Penjelasan

Hari Kiamat pasti terjadi. Dimulai dengan kebangkitan dari kubur, lalu digiring ke padang Maḥsyar hingga waktu yang tak terbatas. Menurut pendapat lain hingga ahli surga masuk ke dalam surga dan ahli neraka masuk ke dalam neraka, inilah yang dinamakan hari Kiamat. Sebab, pada hari itu semua manusia berkumpul di padang Maḥsyar dan berdiri di hadapan Sang Pencipta. (1831).

Ḥaul-ul-Mauqif juga benar adanya. Ya‘ni, kegelisahan dan ketakutan saat berada di padang Maḥsyar selama 1.000 tahun sebagaimana disebutkan dalam surah as-Sajdah, atau 50.000 tahun sebagaimana disebutkan dalam surah al-Ma‘ārij. (1842).

Saat itu, keadaan manusia bermacam-macam, ada yang berenang dalam air keringatnya yang dalamnya setinggi betis dan ada yang setinggi leher sesuai dengan ‘amalnya masing-masing. Pada saat itu matahari berada di atas kepala semua makhlūq dengan jarak hanya 1 mil bahkan lebih dekat lagi. Semua makhlūq akan ditanya, tangan dan kaki mereka yang menjawab sebagai saksi atas ‘amal perbuatan buruk yang mereka lakukan selama di dunia. Saat itu yang selamat adalah para Nabi, orang-orang shalih, orang-orang yang mati syahid, para ‘ulamā’ akhirat yang meng‘amalkan ‘ilmunya, sebagaimana firman Allah s.w.t.:

لَا يَحْزُنُهُمُ الْفَزَعُ الْأَكْبَرُ وَ تَتَلَقَّاهُمُ الْمَلآئِكَةُ هذَا يَوْمُكُمُ الَّذِيْ كُنْتُمْ تُوْعَدُوْنَ

Mereka tidak disusahkan oleh kedahsyatan yang besar (pada hari Kiamat), dan mereka disambut oleh para malaikat. (Malaikat berkata): “Inilah harimu yang telah dijanjikan kepadamu”.” (QS. al-Anbiyāa’ [21]: 103).

Tanda-tanda Kiamat kubra (besar) ada 10: (1853).

  1. Keluarnya Imām al-Mahdī.
  2. Munculnya Dajjāl.
  3. Turunnya Nabi ‘Īsā a.s.
  4. Keluarnya kaum Ya‘jūj dan Ma‘jūj.
  5. Keluarnya hewan dābbah (1864) di antara Shafā. Ketika dābbah keluar, di atas kening orang mu’min akan muncul tulisan (هذَا مُؤْمِنٌ) “Ini adalah orang yang beriman” dan akan bersinar cahayanya. Dari kening orang kafir akan muncul tulisan (هذَا كَافِرٌ) “Ini adalah orang kafir” sehingga raut-mukanya akan berubah menjadi hitam pekat.
  6. Terbitnya matahari dari arah barat.
  7. Muncul dukhan selama 40 hari. Saat itu manusia menjadi mabuk.
  8. Hancurnya Ka‘bah di tangan kaum Ḥabasyī setelah Nabi ‘Īsā bin Maryam a.s. wafat.
  9. Hilangnya al-Qur’ān, baik tulisan maupun yang sudah di hafal dalam dada umat manusia, semua diambil oleh Allah.
  10. Semua umat manusia yang ada di dunia ini dihukum kafir.

Semoga kita semua diselamatkan dari kedahsyatan dan ketakutan hari Kiamat. Cara agar bisa selamat dari hari Kiamat dengan membantu kebutuhan kaum muslim sesuai dengan syarī‘at agama, menolong orang yang kesusahan, memberi makan orang yang kelaparan, dan memberi tempat orang yang berkelana dengan ikhlas karena Allah s.w.t. Ini semua bisa menyelamatkan dari kesusahan di padang Maḥsyar, Wallāhu a‘lam bish-shawāb. (1875).

Catatan:

  1. 183). Tuḥfat-ul-Murīd, hal. 288.
  2. 184). Ibid.
  3. 185). Tuḥfat-ul-Murīd, hal. 289.
  4. 186). Binatang melata yang keluar sebagai tanda akhir zaman. (Lihat misalnya Shaḥīḥ Muslim no. 7570).
  5. 187). Tuḥfat-ul-Murīd, hal. 289.
Alamat Kami
Jl. Zawiyah, No. 121, Rumah Botol Majlis Dzikir Hati Senang,
RT 06 RW 04, Kp. Tajur, Desa Pamegarsari, Parung, Jawa Barat. 16330.