2-8 Wanita Penghuni Surga – 115 Kisah Menakjubkan dalam Kehidupan Rasulullah

115 Kisah Menakjubkan dalam Kehidupan Rasūlullāh Saw

Oleh: FUAD ABDURAHMAN
(Penulis buku bestseller The Great of Two Umars)

Penerbit: Penerbit Noura Books
(PT Mizan Publika)

Untuk kedua orangtuaku:
Ma’mun Fudholi ibn K.H. Ahmad Fudholi
Siti Sobariyah

Untuk dua guruku:
Al-‘Allamah Al-Ustadz Qurtubi (Alm.)
Drs. K.H. Pepe Syafi‘i Mukhtar (Alm.)

Diketik Oleh: Zahra’

Wanita Penghuni Surga

Seorang wanita datang menemui Rasūlullāh Saw. membawa anaknya. Ia berkata: “Wahai Rasūlullāh anakku ini sakit dan aku takut kehilangan ia. Sungguh aku telah kehilangan tiga anakku sebelumnya.”

Rasūlullāh Saw. berkata: “Sesungguhnya kamu terlindung dengan tabir yang amat kukuh dari panasnya api neraka.”

Sabda Nabi Saw. itu mengandung arti bahwa setiap wanita yang ditinggal mati anaknya, kemudian ia bersabar atas ketentuan Allah tersebut, niscaya Allah memasukkannya ke surga.

Di lain hari seorang wanita miskin menemui ‘Ā’isyah r.a. sambil membawa dua anak perempuannya. ‘Ā’isyah r.a. memberinya tiga butir kurma. Wanita itu memberi kedua anaknya masing-masing sebutir kurma, dan satu lagi untuk dirinya. Namun, ketika si wanita ini hendak memakannya, kedua anaknya itu memintanya lagi. Akhirnya, ia membelah kurma itu dan membagikannya kepada dua anaknya.

Melihat pemandangan itu, ‘Ā’isyah r.a. takjub dan mengagumi wanita itu. Kemudian, ia menceritakan kejadian itu kepada Rasūlullāh Saw. dan beliau berkata: Dengan perbuatannya itu, sungguh Allah akan menghadirkan surga untuknya atau Dia akan membebaskannya dari siksa api neraka.”

Kisah berikut ini masih tentang wanita penghuni surga. Suatu hari Rasūlullāh Saw. shalat di masjid seorang diri. Tiba-tiba, seorang wanita Badui lewat dan melihatnya dan ia pun shalat di belakang Rasūlullāh Saw., tetapi beliau tidak mengetahuinya. Dalam shalatnya, Rasūlullāh Saw. membaca ayat: Jahannam itu memiliki tujuh pintu. Tiap-tiap pintu (telah ditetapkan) untuk golongan yang tertentu dari mereka (QS Al-Ḥijr [15]:44).

Mendengar ayat itu dibacakan, sontak wanita Badui itu jatuh pingsan dan Rasūlullāh Saw. mendengarnya terjatuh di tanah. Maka, usai shalat Rasūlullāh Saw. pergi dan meminta air, lalu dibasuhkan ke muka wanita itu hingga ia tersadar dan duduk.

Rasūlullāh Saw. bertanya: “Hai Wanita, apa yang terjadi padamu?”

Ia menjawab: “Aku jatuh pingsan karena mendengar kitab Allah yang diturunkan. Apakah masing-masing anggota tubuhku akan disiksa di salah satu pintu itu?”

“Bahkan tiap-tiap pintu telah ditetapkan untuk golongan tertentu dari mereka Penghuni tiap-tiap pintu disiksa berdasarkan amal mereka,” ujar Rasūlullāh Saw.

“Demi Allah, aku wanita yang miskin, hanya memiliki tujuh anak. Aku mempersaksikan kepadamu, wahai Rasūlullāh, bahwa masing-masing mereka yang ada di tiap-tiap pintu Neraka Jahannam dapat mengharap wajah Allah ta‘ālā.”

Jibrīl turun menemui Rasūlullāh Saw. dan berkata “Wahai Rasūlullāh, berilah kabar gembira kepada wanita Badui ini, karena Allah telah mengampuninya dan mengaharamkannya pintu-pintu Jahannam serta membukakan pintu surga.”[]

Komentar

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak memulai diskusi?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *