9. Mempelajari Kitab Yang Terdapat Pendapat Kaum Filosuf.
Apakah boleh mempelajari kitab yang telah bercampur dengan pendapatnya kaum filosuf?
Jawaban:
Hendaklah pelajar pemula menghindarkan kemampuannya untuk belajar ushul ad-dinnya dari kitab-kitab yang dipenuhi pendapat-pendapat kaum filosuf.
Referensi:
أم البراهين. ص. 7:
وَلْيَحْذَرِ الْمُبْتَدِئُ جُهْدَهُ أَنْ يَأْخُذَ أُصُوْلَ دِيْنِهِ مِنَ الْكُتُبِ الَّتِيْ حُشِيَتْ بِكَلَامِ الْفَلَاسِفَةِ، وَ أُوْلِعَ مُؤَلِّفُوْهَا بِنَقْلِ هَوْسِهِمْ، وَ مَا هُوَ كُفْرٌ صُرَّاحٌ مِنْ عَقَائِدِهِمُ الَّتِيْ سَتَرُوْا نَجَاسَتَهَا بِمَا يَنْبَهِمُ عَلَى كَثِيْرٍ مِنِ اصْطِلَاحَاتِهِمْ وَ عِبَارَاتِهِمْ الَّتِيْ أَكْثَرُهَا أَسْمَاءُ بِلَا مُسَمَّيَاتٍ، وَ ذلِكَ كَكُتُبِ الْإِمَامِ الْفَخْرِ فِيْ عِلْمِ الْكَلَامِ، وَ طَوَالِعِ الْبَيْضَمَاوِيْ، وَ مَنْ حَذَا حَذْوَهُمَا فِيْ ذلِكَ.
“Hendaklah pelajar pemula menghindarkan kemampuannya untuk belajar ushul ad-dinnya dari kitab-kitab yang dipenuhi pendapat-pendapat kaum filosuf, para penulisnya menggantungkan diri dengan mengutip kegilaan mereka yang merupakan kekufuran nyata, yaitu akidah-akidah yang kenajisannya mereka tutupi dengan berbagai istilah dan ungkapan yang samar yang mayoritas hanya merupakan nama tanpa subtansi, seperti kitab-kitab karya al-Imam al-Fakhr ar-Razi tentang kalam, kitab Thawāli‘ karya al-Baidhawi, dan orang-orang yang menempuh metode mereka dalam ilmu kalam.”
وَ اللهُ أَعْلَمُ بِالصَّوَابِ