KETIGA PULUH TIGA.
Jantung dan Saluran yang Menyambung ke Paru-paru.
Kini aku akan menjelaskan kepadamu, wahai Mufadhdhal, mengenai jantung. Ketahuilah bahwa pada jantung terdapat lubang yang menyambung ke lubang yang terdapat pada paru-paru yang menghembuskan udara ke jantung. Kalau lubang-lubang itu menyimpang dan masing-masing bekerja sendiri-sendiri, maka udara tidak sampai ke jantung dan akibatnya manusia itu akan mati. Apakah orang yang berakal dan berpikiran akan mengira bahwa hal seperti ini terjadi secara kebetulan dan tidak mendapatkan bukti dari dirinya yang mencegahnya berpendapat demikian? Kalau engkau perhatikan pada sebelah daun pintu terdapat kayu pengait, apakah engkau akan berpikir bahwa itu dibuat tanpa arti? Melainkan engkau tahu bahwa itu dibuat untuk menahan sebelah daun pintu yang lain, agar penggabungan keduanya mendatangkan manfaat. Demikian pula engkau dapati binatang jantan sebagai pasangan bagi binatang betina. Maka keduanya berkumpul untuk melanjutkan keturunan dan menjaga kelestariannya. Celakalah para penganut falsafah, bagaimana hati mereka buta dari penciptaan yang menakjubkan hingga mereka mengingkari pengaturan dan kesengajaan di dalamnya?
KETIGA PULUH EMPAT.
Alat Kelamin Laki-laki dan Hikmahnya.
Kalau alat kelamin laki-laki itu lemas, bagaimana ia dapat sampai ke kantung rahim untuk mencurahkan sperma? Dan kalau terus-menerus tegang, bagaimana seseorang dapat bertelungkup di atas tempat tidur atau berjalan di antara manusia sementara ada sesuatu yang menonjol di depannya? Kemudian, dengan pandangan buruk, hal itu akan menggerakkan syahwat laki-laki dan perempuan setiap saat. Maka Allah s.w.t. menentukan agar seringkali hal itu tidak tampak dalam setiap waktu dan tidak menimbulkan hasrat bagi orang lain. Bahkan dalam hal itu dijadikan kekuatan untuk ereksi ketika diperlukan dan ketika memutuskan untuk meneruskan keturunan.
KETIGA PULUH LIMA.
Anus dan Penjelasannya.
Sekarang perhatikanlah, wahai Mufadhdhal, tentang besarnya kenikmatan bagi manusia dalam makanan dan minumannya, serta pemudahan keluarnya kotoran. Bukankah merupakan perencanaan yang baik dalam membangun rumah untuk menempatkan kakus di tempat yang paling tersembunyi. Demikian pula Allah s.w.t. menjadikan lubang yang disediakan untuk mengeluarkan kotoran manusia pada tempat yang tersembunyi dari badan dan tertutup, dijepit oleh dua paha dan ditutup oleh daging pantat sehingga tersembunyi. Jika manusia ingin membuang hajat dan jongkok, maka lubang itu akan terbuka, siap untuk mengeluarkan kotoran. Maha Suci Yang tampak karunia-Nya dan tidak terhitung kenikmatan-Nya.
KETIGA PULUH ENAM.
Gigi Manusia.
Wahai Mufadhdhal, perhatikanlah gigi ini yang diciptakan untuk manusia. Sebagiannya tajam untuk memotong dan mengigit makanan, dan sebagiannya lagi tumpul untuk mengunyah dan menghaluskannya. Tidak dapat dikurangi salah satu dari dua sifat itu, karena keduanya sama-sama dibutuhkan.
KETIGA PULUH TUJUH.
Rambut dan Kuku, serta Faedah Memotongnya.
Perhatikan dan renungkanlah mengenai pemotongan rambut dan kuku. Karena, keduanya memanjang dan tumbuh banyak sehingga perlu untuk dipotong setiap saat. Keduanya dijadikan tidak berasa agar manusia tidak merasakan sakit ketika memotongnya. Kalau pencukuran rambut dan pemotongan kuku menyebabkan rasa sakit, maka hal itu tidak akan disukai. Adapun jika masing-masing dibiarkan memanjang, maka itu merepotkannya, sementara memotongnya akan menyebabkan rasa sakit.
(Al-Mufadhdhal berkata:) Aku bertanya: “Mengapa hal itu tidak dijadikan sebagai ciptaan yang tidak bertambah, sehingga manusia memerlukannya tetap pendek.”
Beliau a.s. menjawab: “Di dalam hal itu Allah s.w.t. memberikan kepada hamba kenikmatan yang tidak diketahuinya. Sehingga atas kenikmatan itu ia memuji-Nya. Ketahuilah, bahwa penyakit tubuh keluar bersamaan dengan keluarnya rambut dari pori-porinya dan keluarnya kuku dari hujung jarinya. Karena itu, manusia diperintahkan untuk mencukur rambut dan memotong kukunya setiap minggu untuk mempercepat pertumbuhan rambut dan kuku. Dengan keluarnya rambut dan kuku, keluar pula segala penyakit.(13) Jika keduanya lambat memanjang dan sedikit keluarnya, maka penyakit tertahan di dalam tubuh sehingga menimbulkan penyakit. Selain itu, dicegah tumbuhnya rambut pada tempat-tempat yang membahayakan manusia. Niscaya akan menimbulkan bahaya kalau tumbuh rambut pada mata. Bukankah mata akan menjadi buta? Kalau tumbuh rambut di mulut, bukankah hal itu akan menyulitkan manusia untuk makan dan minum? Kalau tumbuh rambut pada telapak tangan, bukankah hal itu akan menghalangi sentuhan dan mengganggu pekerjaan? Kalau rambut tumbuh pada kemaluan perempuan dan pada penis laki-laki, bukankah hal itu akan mencegah nikmatnya persenggamaan? Perhatikanlah, bagaimana tidak tumbuhnya rambut di tempat-tempat tersebut. Tentu di dalam hal itu terdapat maslahat. Kemudian, tidaklah hal ini terjadi pada manusia saja, melainkan engkau dapati pula hal itu pada binatang melata, binatang buas dan binatang lainnya yang dapat berkembang biak. Engkau lihat semua binatang itu dipenuhi tubuhnya dengan bulu, tetapi pada bagian-bagian tersebut tidak ditumbuhi bulu. Perhatikanlah penciptaan itu, bagaimana terjaga dari kesalahan dan bahaya, dan didatangkan kebaikan dan manfaat.
KETIGA PULUH DELAPAN.
Bulu Betis dan Bulu Ketiak.
Penganut Manāniyyah dan pengikut mereka, ketika berusaha mencela penciptaan dan adanya kesengajaan dalam penciptaan, mereka mencela bulu yang tumbuh pada betis dan ketiak. Mereka tidak tahu bahwa cairan keluar pada tempat-tempat ini, sehingga tumbuhlah pada tempat tersebut bulu sebagaimana rumput tumbuh pada tempat menggenangnya air. Tidakkah engkau perhatikan bahwa tempat-tempat ini lebih tertutup dan lebih siap untuk mengeluarkan ampas daripada tempat-tempat lainnya? Kemudian, ini mendorong manusia untuk mengurus badannya sehingga mendatangkan maslahat baginya. Yang terpenting adalah membersihkan badannya, tidak merasa berlebihan yang menyebabkan malas bekerja, menahan marah, dan menyibukkan diri dari pengingkaran dan kesia-siaan.
KETIGA PULUH SEMBILAN.
Air Liur dan Manfaatnya.
Perhatikan air liur dan manfaat yang dikandungnya. Air liur dijadikan selalu mengalir ke mulut untuk membasahi kerongkongan dan anak tekak sehingga tidak kering. Kalau tempat-tempat ini kering, maka ia dapat menyebabkan kerusakan gigi, lalu tidak dapat menelan makanan. Jika tidak ada cairan yang membasahi mulut, maka orang-orang yang mengkaji akan mengetahui akibatnya. Ketahuilah bahwa cairan yang dihasilkan makanan, melalui air liur ini, kadang-kadang mengalir ke tempat lain, yakni empedu. Maka di dalam hal itu terdapat kemaslahatan yang sempurna bagi manusia. Kalau empedu itu mengering, niscaya manusia itu mati.
KEEMPAT PULUH.
Bahaya Jika Perut Berbentuk seperti Jubah.
Telah mengatakan suatu kaum dari ahli kalām yang bodoh dan filosof yang pandir kerena kurangnya ilmu, bahwa kalau perut manusia seperti jubah, dokter dapat membukanya jika ia menghendaki dan menolong apa yang terjadi di dalamnya. Dokter memasukkan tangannya ke dalamnya, lalu mengobati apa yang hendak diobatinya. Tidakkah lebih baik jika keadaan perut itu tertutup dari penglihatan dan sentuhan tangan? Tidak ada yang mengetahui isinya kecuali dengan bukti-bukti yang samar, seperti tidak tampaknya kotoran, urat dan sebagainya yang banyak menyebabkan keraguan dan kesalahan. Bahkan kadang-kadang hal itu menyebabkan kematian. Jika mereka yang bodoh mengetahui bahwa jika ini begini, maka hal pertama yang akan terjadi adalah jika hilang dari manusia perasaan takut dari penyakit dan kematian, merasa kekal dan selalu selamat, maka hal itu akan menyebabkannya sombong dan melampaui batas.
Kemudian, cairan-cairan yang ada di dalam perut mengalir sehingga merusak tempat duduk, tempat tidur, pakaian ganti dan perhiasan , bahkan cairan itu akan merusak kehidupannya. Lalu perut, hati dan jantung hanya menjalankan fungsinya dengan temperatur yang sangat panas yang Allah jadikan tertahan di dalam rongga. Kalau saja di dalam perut terdapat celah yang terbuka sehingga terlihat mata dan tersentuh tangan, niscaya udara dingin akan masuk ke dalam rongga itu sehingga bercampur dengan udara panas dan menghentikan kerja isi perut. Maka hal itu akan menyebabkan kematian manusia. Tidakkah engkau perhatikan bahwa setiap hal yang disimpulkan khayalan– selain yang sesuai dengan penciptaan– adalah tidak benar.