1-4 Pertemuan Pertama – Tauhid Mufadhdhal – Mengurai Tanda Kebesaran Allah

Mengurai Tanda KEBESARAN ALLAH

(Judul Asli:
تَوْحِيْدُ الْمُفَضَّلِ
TAUḤĪD-UL-MUFADHDHAL
Imlā’ al-Imām Abī ‘Abdillāh ash-Shādiq, ‘alā al-Mufadhdhal ibn ‘Umar al-Ju‘fiy)

Penerjemah: Irwan Kurniawan
Penerbit: PUSTAKA HIDAYAH

(Diketik oleh: Said (Rico Akbar)

Rangkaian Pos: Pertemuan Pertama - Tauhid Mufadhdhal - Mengurai Tanda Kebesaran Allah

KEDUA PULUH TIGA.

Suara, Perkataan, Ketersediaan Alat-alatnya bagi Manusia dan Fungsinya.

Teruslah pikirkan, wahai Mufadhdhal, mengenai suara, perkataan dan alat-alatnya bagi manusia. Tenggorokan (throat) adalah seperti pipa tempat keluarnya suara. Lidah, kedua bibir dan gigi untuk membentuk bunyi huruf dan lagu. Tidakkah engkau lihat bahwa orang yang ompong (toothless) tidak dapat melafalkan huruf sīn, orang yang kehilangan bibirnya tidak melafalkan huruf fā’ dengan benar, dan orang yang kelu lidahnya tidak dapat melafalkan huruf rā’. Tempat keluarnya suara (makhraj-ush-Shawt) menyerupai terompet, paru-paru menyerupai karet alat peniup yang meniupkan udara pada terompet itu, otot-otot yang melingkari paru-paru untuk mengeluarkan suara adalah seperti jemari yang menekan karet penuh sehingga mengalirkan udara pada batang terompet, bibir dan gigi yang membentuk suara sebagai huruf dan lagu seperti jemari yang menyentuh lubang-lubang terompet sehingga keluar berbagai irama. Jika tempat keluarnya suara menyerupai terompet dalam hal alat-alat dan pengertiannya, maka terompet–pada hakikatnya–adalah perumpamaan tempat keluarnya suara.

 

KEDUA PULUH EMPAT.

Fungsi Lain Anggota-anggota Tubuh.

Telah saya ceritakan kepadamu mengenai anggota-anggota tubuh yang diperlukan untuk menghasilkan perkataan dan membentuk bunyi huruf-huruf. Di dalam hal itu terdapat fungsi lain selain yang telah saya sebutkan kepadamu. Tenggorokan tempat mengalirkan udara ke paru-paru (lungs), maka udara itu dihembuskan (blow off, exhale) ke hati dengan tarikan napas yang terus-menerus. Sehingga kalau saja ada suatu benda yang tertahan di dalamnya, maka manusia itu akan mati. Dengan lidah seseorang dapat mengecap (taste) dan membedakan rasa, sehingga dapat diketahui setiap rasa, yang manis, pahit, asam (sour, acid), asin dan tawar (tasteless, insipid), yang sedap dan yang kecut (sour). Lidah pun dapat membantu menelan makanan dan minuman. Gigi untuk mengunyah (chew, masticate) makanan hingga menjadi lembut dan mudah ditelan. Selain itu, gigi adalah sebagai sandaran (support, assistance) bibir, yang menahan dan menopangnya (prop up, shore up) dari bagian dalam mulut. Perhatikanlah hal itu. Maka engkau akan melihat pada orang yang kehilangan giginya, bibirnya menjadi lunak dan bergetar (shake,vibrate,quiver). Dengan kedua bibir minuman dapat dihisap sehingga yang sampai ke kerongkongan terarah dan dalam kadar tertentu, tidak diteguk (swallow, gulp down) sekaligus hingga peminumnya menjadi tersedak (choke, swallow the wrong way) atau terjadi penyumbatan (clogging, obstruction, blockage) pada kerongkongan. Kemudian, kedua bibir itu pun berfungsi seperti pintu yang melekat pada mulut. Orang dapat membukanya jika ia suka dan menutupnya jika ia mau. Setiap anggota-anggota tubuh ini memiliki fungsi dan terbagi ke dalam beberapa aspek manfaat sebagaimana satu alat dapat digunakan dalam pertukangan kayu, pembuatan lubang dan jenis-jenis pekerjaan lainnya.

 

KEDUA PULUH LIMA.

Otak dan Ketersembunyiannya dalam Tengkorak, serta Manfaatnya.

Kalau engkau lihat otak, jika terbuka, niscaya engkau melihatnya terselubungi penutup berlapis-lapis untuk melindunginya dari gejala penyakit dan menahannya dari goncangan. Engkau lihat otak itu disimpan di dalam tengkorak, seperti telur, agar tetap terjaga ketika terjadi benturan (impact) akibat pukulan yang kemungkinan mengenai kepala. Kemudian tengkorak ditutup dengan rambut yang tumbuh pada kulit kepala untuk melindungi kepala dari temperatur panas dan dingin yang tinggi. Maka siapa yang dapat melindungi otak dengan perlindungan seperti ini selain yang telah menciptakannya dan menjadikannya sumber rasa, yang patut dilindungi dan dijaga dengan menempatkannya pada bagian tertinggi dari tubuh, ketinggian derajatnya dan penting posisinya.

 

KEDUA PULUH ENAM.

Wahai Mufadhdhal, perhatikanlah pelupuk mata, bagaimana ia dijadikan sebagai penutup dan pembuka mata. Bagaimana ia memasukkan mata ke dalam kelopak dan menaunginya dengan tabir. Dan perhatikan pula bulu-bulu yang tumbuh padanya.

 

KEDUA PULUH TUJUH.

Wahai Mufadhdhal, perhatikanlah tersembunyinya jantung di dalam rongga dada dan terlingkap lapisan yang kokoh yang menutupinya. Dilindungi semua sisi dan sekelilingnya dengan daging dan otot agar tidak sampai padanya sesuatu yang akan melukainya.

 

KEDUA PULUH DELAPAN.

Siapa yang menjadikan di dalam leher dua saluran, yang satu untuk mengeluarkan suara, yaitu tenggorokan yang menyambung dengan paru-paru dan satunya lagi adalah saluran makanan, yakni kerongkongan yang menyambung dengan lambung (an interior cavity) untuk menyalurkan makanan. Dan menjadikan katup (valve) pada tenggorokan yang mencegah makanan sampai ke paru-paru yang dapat menyebabkan kematian?

 

KEDUA PULUH SEMBILAN.

Paru-paru dan Fungsinya. Katup Saluran Kencing dan Anus.

Siapa yang menjadikan paru-paru sebagai ventilasi jantung agar temperatur panas di sekitarnya tidak meninggi yang dapat menyebabkan kematian? Siapa yang menjadikan katup pada saluran kencing dan kotoran yang menahannya sehingga tidak keluar kencing dan kotoran yang menahannya sehingga tidak keluar secara terus-menerus yang dapat merusak kehidupan manusia. Berapa banyak manfaat yang dapat dihitung. Bahkan yang tidak dapat dihitung dan tidak diketahui adalah lebih banyak lagi.

 

KETIGA PULUH.

Siapa yang menjadikan perut berotot kuat dan kemampuannya mencerna makanan yang keras? Siapa yang menjadikan hati (liver) yang lembut dan halus untuk menerima sari makanan untuk dicerna, yang lebih halus dari kerja lambung, selain Allah Yang Mahakuasa? Apakah engkau lihat ketidaksengajaan mendatangkan hal seperti itu? Tentu tidak. Melainkan itu adalah pengaturan dari Sang Pengatur yang Maha Bijaksana dan Maha Kuasa, Yang Maha Mengetahui segala sesuatu sebelum menciptakannya. Tidak ada sesuatu pun yang dapat mengalahkannya. Dia Maha Lembut dan Maha Mengetahui.

 

KETIGA PULUH SATU.

Sumsum, Darah, Kuku, Telinga, Daging Pantat dan Paha.

Wahai Mufadhdhal, pikirkan mengapa sumsum yang halus terlindung di dalam rongga tulang? Bukankah hal itu untuk menjaga dan melindunginya? Mengapa darah hanya mengalir pada pembuluh darah, seperti air mengalir di selokan-selokan, selain untuk mengerahkannya sehingga tidak tersebar? Untuk apa kuku tumbuh di ujung jari kecuali untuk melindunginya dan membantu pekerjaan? Mengapa bagian dalam telinga melingkar, seperti rumah keong, kecuali untuk menyalurkan suara ke dalamnya sehingga sampai ke tempat pendengaran dan untuk memecahkan gelombang udara sehingga tidak tertahan pada pendengaran? Mengapa manusia menyimpan daging pada bokong (buttocks) dan paha kecuali untuk menjaganya agar tidak sakit ketika duduk. Dan orang yang kurus dan kurang dagingnya akan merasa sakit karena tidak ada pengganjal (a prop, a support) yang melindungi pantatnya antara tempat duduk dengan tubuhnya.

 

KETIGA PULUH DUA.

Manusia: Laki-laki dan Perempuan, Keturunan, Alat Kerja dan Kebutuhannya.

Siapa yang menjadkan manusia dalam jenis kelamin laki-laki dan perempuan selain yang menciptakannya untuk memperbanyak keturunan?

Siapa lagi yang menciptakannya untuk memperbanyak keturunan selain yang menciptakannya sebagai memiliki hasrat? Siapa yang memberinya alat kerja selain yang menciptakannya untuk dapat bekerja? Siapa yang menciptakannya sebagai yang bekerja selain yang menjadikannya memiliki kebutuhan? Siapa yang menjadikannya memiliki kebutuhan selain yang menjadikan baginya kebutuhan? Siapa yang menjadikan baginya kebutuhan selain yang menyediakan pemenuhannya? Siapa yang memberinya kelebihan dengan pemahaman selain yang memberikan padanya balasan? Siapa yang memberikan padanya kekuatan selain yang memberikan padanya kecerdasan? Siapa yang memberikan kepadanya kecerdasan selain yang memberinya kemampuan? Siapa yang memberinya kemampuan selain yang menuntut darinya ḥujjah? Siapa yang mencukupi apa yang tidak diperoleh kecerdasannya selain yang tidak memberikan padanya akhir batas syukurnya?

Pikirkan dan renungkanlah apa yang telah aku jelaskan kepadamu. Apakah engkau mendapti ketidaksengajaan dapat mendatangkan susunan dan keteraturan seperti ini? Maha Suci Allah Yang Maha Tinggi dari apa yang mereka sifatkan.

Komentar

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak memulai diskusi?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *