1-15 Racun Wanita Yahudi – 115 Kisah Menakjubkan dalam Kehidupan Rasulullah

115 Kisah Menakjubkan dalam Kehidupan Rasūlullāh Saw

Oleh: FUAD ABDURAHMAN
(Penulis buku bestseller The Great of Two Umars)

Penerbit: Penerbit Noura Books
(PT Mizan Publika)

Untuk kedua orangtuaku:
Ma’mun Fudholi ibn K.H. Ahmad Fudholi
Siti Sobariyah

Untuk dua guruku:
Al-‘Allamah Al-Ustadz Qurtubi (Alm.)
Drs. K.H. Pepe Syafi‘i Mukhtar (Alm.)

Diketik Oleh: Zahra’

Racun Wanita Yahudi

 

Usai Perang Khaibar, seorang wanita Yahudi menyampaikan keinginannya untuk menjamu Rasūlullāh Saw. dan para sahabat. Ia bertanya tentang bagian daging yang paling beliau sukai. Sesorang megatakan bahwa beliau menyukai daging kambing muda terutama bagian pahanya. Wanita Yahudi itu pun menyembelih seekor kambing, membakar dagingnya, lalu membubuhkan racun mematikan pada bagian paha. Setelah itu, ia menyiapkan semua masakannya.

Ketika Rasūlullāh Saw. keluar dari masjid setelah menunaikan shalat ‘Isyā’, beliau melihat seorang wanita berdiri di tempat yang gelap, memegang sesuatu di tangannya.

Rasūlullāh bertanya, “Ada apa? Mengapa kau berdiri di situ?”

“Aku membawa sedikit daging panggang untuk Tuan, Aku berharap Tuan berkenan menerimanya,” ujar wanita Yahudi itu.

Rasūlullāh Saw. mengucapkan terima kasih dan meminta salah seorang sahabat untuk mengambilnya. Kemudian, beliau mengajak para sahabat untuk makan malam dengan daging panggang itu. Namun, sebelum sempat dimakan, daging itu—dengan izin Allah—mengatakan bahwa ia telah dibubuhi racun. Seketika itu juga Rasūlullāh Saw. melarang para sahabat memakan daging panggang itu. Namun ada seorang sahabat yang telanjur memakan sepotong dan menelannya sehingga tidak lama kemudian ia mengeluh sakit dan akhirnya meninggal dunia.

Si wanita Yahudi itu dipanggil dan diinterogasi, tetapi ia tidak mengaku. Maka Rasūlullāh Saw. mengambil sepotong daging dan berkata: “Sungguh, daging kambing ini memberitahuku bahwa ia telah dibubuhi racun! Jika memang tidak kauracuni, makanlah!” Akhirnya, wanita itu mengakui perbuatan jahatnya dan meminta maaf.

Rasūlullāh Saw. bertanya: “Mengapa kau melakukan perbuatan keji ini?”

Ia menjawab: “Kaumku berperang melawan kaummu dan banyak di antara kaumku yang terbunuh. Aku ingin meracunimu. Jika kau mati keracunan, berarti kau bukan seorang nabi. Jika kau seorang nabi, Tuhan pasti menyelamatkanmu.”

Setelah mendengar keterangan wanita Yahudi itu dan karena ada seorang sahabat yang terbunuh akibat racunnya, Rasūlullāh Saw. memerintahkan para sahabat untuk mengeksekusi wanita itu.

Dalam riwayat Muslim diceritakan bahwa setelah wanita Yahudi itu dihadapkan kepada Rasūlullāh Saw. lalu beliau menanyainya tentang racun itu, ia menjawab: “Aku ingin membunuhmu!”

Rasūlullāh Saw. berujar: “Allah tidak memberimu kemampuan itu (untuk membunuhku).”

Para sahabat bertanya: “Bagaimana kalau kita bunuh saja perempuan itu?”

“Jangan,” jawab Rasūlullāh Saw.

Anas yang meriwayatkan hadis ini menuturkan: “Setelah peristiwa itu, aku mengenal wanita itu sebagai orang yang sangat mencintai Rasūlullāh Saw.”[]

Komentar

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak memulai diskusi?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *