04-4 Binatang – Desain Ilahi

DESAIN ILAHI
Dalil Keterciptaan Alam

Diterjemahkan dari Chance or Creation: God’s Design in the Universe
Karangan: Abū ‘Utsmān al-Jāhiz

Penerjemah: Satrio Wahono
Penerbit: PT SERAMBI ILMU SEMESTA

(Diketik oleh: IBU DWI WIDY)

Rangkaian Pos: 004 Binatang - Desain Ilahi

BAB EMPAT

BINATANG

(Bagian 4 dari 4)

 

TEMBOLOK, BULU, KAKI, DAN LEHER BURUNG

Pikirkanlah tujuan di balik tembolok burung. Jalur makanan ke empedal burung sangatlah sempit. Sehingga, hanya potongan kecil yang bisa sekali telan. Jika hendak mematuk biji kedua, sang burung harus menunggu sampai biji pertama mencapai empedal. Karena itu, proses makan akan sangat lama. Bagaimana cara mendapatkan cukup pasokan makanan secara cepat dan tidak berbahaya? Tembolok difungsikan seperti kantung hidung di bagian depan burung sehingga dapat menyimpan makanan dengan cepat, tapi menuju empedal dengan lambat.Ada lagi kegunaan tembolok lainnya. Ada jenis burung yang harus memberikan makan kepada anak-anaknya. Maka, tembolok ini berfungsi seperti ruang penyimpanan terdekat untuk memudahkan mereka memuntahkan kembali makanannya. Bagaimana bisa keragaman warna dan pola bulu burung terjadi sebagai hasil campuran secara kebetulan? Dan apakah ornamen yang kita temukan pada ayam merak jantan, ayam hutan dan francolin muncul kerena kebetulan? Coretan garis saling-silang seakan digambar dengan pena. Bagaimana keseragaman ini bisa terjadi secara kebetulan.

Pikirkanlah selembar bulu burung dan bagaimana bulu itu diciptakan. Anda akan mendapatkan bulu itu dirajut bagai sebuah pakaian dari serabut yang dijalin erat satu sama lain, bagai sebuah pakain dari serabut yang dijalin erat satu sama lain, bagaikan untaian benang dan jalinan rambut. Bila Anda rentangkan, rajutan ini akan terbuka dengan halus tanpa cacat, sehingga udara dapat menembus rajutan bulu itu dan mambantu burung terbang. Sumbu bulu itu adalah batang yang tebal dan kuat, tempat bulu-bulu itu melekat kuat. Alur di tengah bulu ini berongga-rongga sehingga ringan dan tak membebani burung ketika terbang.

Pernahkah Anda mengamati burung bangau berkaki panjang dan menemukan apa manfaat kaki panjangnya itu? Biasanya, burung bangau itu berdiri di permukaan air dangkal, berdiri bertumpu pada kedua kakinya bagaikan menara yang mengawasi pergerakan di bawahnya. Ketika mangsa yang diinginkan muncul, ia melangkah hati-hati dan menyambarnya. Jika saja bangau berkaki pendek, bagian bawah perutnya akan menggetarkan air dan membuat mangsanya kabur ketakutan. Maka, bangau diciptakan dengan kaki yang jangkung supaya mudah mendapatkan makanan.

Pikirkanlah contoh lain dari sempurnanya penciptaan burung. Setiap burung berkaki panjang juga berleher panjang sehingga ia dapat meraih makanannya di atas tanah. Jika berleher pendek dan berkaki panjang, bangau akan kesulitan mematuk apa pun yang ada di atas tanah. Proses makan menjadi lebih efektif bukan saja karena dibantu dengan panjangnya leher, tapi juga dengan panjangnya paruh. Tidakkah Anda menyadari bahwa ketika Anda menyimak hasil penciptaan dengan seksama Anda akan menemukan semua itu diciptakan dengan kesempurnaan dan kebijaksanaan yang dalam?

 

BURUNG PIPIT DAN KELELAWAR

Lihatlah bagaimana burung pipit mencari makan sepanjang hari. Meski sebelumnya mereka belum mendapatkannya atau menemukannya dalam kondisi telah terkumpul, tetapi mereka mendapatkannya dengan usaha mencari. Anda akan mengamati hal serupa terjadi pada semua ternak. Maha Besar Dia yang mengatur kadar, memilah-milah, dan menyebarkan makanan tanpa membuatnya sulit untuk dicari. Ia menciptakan kebutuhan makhluk-Nya, tapi tak membuat rezeki itu tersedia dengan mudah karena yang demikian tidaklah baik bagi mereka. Jika rezeki itu terkumpul begitu saja, hewan-hewan akan terus memakannya sampai kekenyangan dan membusuk. Jika yang tersedia adalah kelimpahan dan kenikmatan semata, manusia kan berkubang dalam kemalasan. Akibatnya, korupsi besar dan kemerosotan moral.

Dapatkah Anda mengenali makanan makhluk malam yang terbang seperti burung hantu dan kelelawar? Dikatakan, hewan-hewan malam itu sambil terbang memakan hewan-hewan kecil seperti ngengat, kupu-kupu, jangkrik, lebah jantan dan lainnya, karena makhluk-makhluk ini berada di udara dalam jumlah besar dan ada di mana-mana. Apalagi Anda memasang lampu di tiang rumah pada malam hari, semua serangga akan menghampirinya. Darimana mereka datang kalau mereka tak berada di dekat kita? Jika ada orang mengatakan bahwa mereka muncul dari padang pasir dan ruang terbuka, kita dapat bertanya, bagaimana mereka bisa datang dari jarak yang sedemikian jauh karena tertarik oleh lampu di sebuah rumah yang dikelilingi rumah-rumah lainnya? Kita juga mencatat bahwa mereka tertarik pada lampu dari segala sisi: sebuah petunjuk bahwa udara adalah perantara mereka. Hewan-hewan terbang yang sudah kita bicarakan tadi keluar mencari dan memangsa mereka. Pikirkanlah bagaimana bisa serangga-serangga ini tersebar berlimpah di udara demi memberi makan hewan terbang yang hanya keluar malam hari. Anda juga harus memikirkan maksud Tuhan menciptakan makhluk-makhluk ini, yang bagi sekalangan orang dianggap tidak berguna sama sekali.

Kelelawar diciptakan secara mengagumkan – persilangan antara burung dan hewan berkaki empat. Sebenarnya ia lebih dekat ke hewan berkaki empat karena memiliki dua telinga tegak dan juga memiliki gigi dan rambut. Karakteristiknya berbeda dengan burung. Kelelawar mengalami menstruasi, kehamilan, melahirkan anak, menyusui, mengeluarkan air seni, dan berjalan dengan empat kaki. Kelelawar adalah hewan yang hidup di malam hari dan memakan makanan yang ada di udara dan makanan sejenis lainnya. Sebagian orang mengatakan bahwa ngengat tak makan sama sekali, dan ada juga yang mengatakan bahwa kelelawar hanya makan di udara. Tetapi, pernyataan ini dapat ditolak dengan dua alasan. Pertama, kelelawar mengeluarkan kotoran dan air seni, dan ini hanya dapat disebabkan oleh makanan. Kedua, kelelawar memiliki gigi. Tidaklah masuk akal bila mereka mimiliki gigi tapi tidak butuh makanan. Tak ada ciptaan yang tak berguna. Manfaat yang didapat dari kelelawar dideskripsikan dalam teks-teks kedokteran. Kotoran kelelawar bahkan digunakan pada beberapa kobls. Satu hal terpenting adalah bahwa sifat alamiah yang menakjubkan ini menunjukkan betapa besar kekuasaan Sang Pencipta dalam mewujudkan segala yang diinginkan-Nya, dan dalam menunjukkan segala bentuk manfaat.

Seseorang yang dapat dipercaya menceritakan bahwa seekor burung kecil Sylvia, membuat sarangnya di sebuah pohon. Pada satu waktu, ia mengamati ada seekor ular besar merangkak mendekati si burung. Ketika burung itu meloncat kaget dan mencari cara untuk menyelamatkan diri, ia menemukan setangkai duri. Duri itu diambilnya dan dilemparkan ke mulut ular itu. Ular itupun menggeliat kesakitan sampai mati. Kini, kalau kita tak mendapatkan cerita ini, dapatkah kita membayangkan betapa bergunanya setangkai duri kecil? Banyak hal yang mengandung makna akan terungkap dalam satu kesempatan tertentu, barulah kemudian menjadi pengetahuan umum.

 

LEBAH DAN BELALANG

Simaklah bagaimana lebah berkumpul untuk menghasilkan madu dan mempersiapkan sel segi enam yang disesuaikan dengan kebutuhan mereka. Insting tajam mereka sudah digambarkan para ilmuwan alam. Jika mengamati kerja mereka, Anda akan menemukan keahlian yang menakjubkan. Dan jika Anda juga menelaah produk yang dihasilkan, Anda akan menemukan produk yang dihasilkan, Anda akan menemukan produk itu dipenuhi oleh zat-zat yang sangat penting bagi manusia. Padahal, jika Anda mengamati para pekerja lebah itu, maka mereka sebenarnya bodoh dan tak menyadari keberadaan sesama mereka, apalagi keberadaan yang lain. Inilah bukti paling nyata bahwa adaptasi sempurna kerja lebah bukanlah datang dari inisiatif lebah itu sendiri, melainkan dari Dia yang menciptakannya. Dia menciptakan lebah sebaik-baiknya sehingga rela memberikan hasil kerja kerasnya demi kepentingan umat manusia.

Pikirkanlah betapa lemahnya belalang di satu sisi, tapi di sisi lain ia memiliki pengaruh besar yang mau tak mau harus Anda akui. Meskipun belalang adalah salah satu makhluk terlemah, tak ada yang dapat melindungi sebuah kota dari pasukan besar mereka. Seorang raja besarpun tak akan sanggup melindungi kotanya dari pasukan belalang, meskipun ia mengumpulkan seluruh kuda dan pasukannya, bukankah hal ini adalah bukti kekuatan Sang Pencipta yang bisa menghadapkan makhluk terlemah-Nya dengan makhluk terhebat-Nya yang ternyata tak berdaya? Lihatlah bagaimana kumpulan belalang melintasi permukaan bumi bagaikan banjir, menutupi lembah dan gunung, wilayah terpencil dan kota besar, hingga sinar matahari tertutupi oleh jumlah mereka yang besar. Jika mereka dibuat oleh tangan manusia, berapa lama waktu dibutuhkan untuk mengumpulkan jumlah yang sangat besar itu? Dan berapa tahun lagi diperlukan supaya mereka terbang? Pelajarilah hal ini sebagai sebuah tanda kekuatan yang tak dapat disamai ataupun ditandingi.

 

IKAN

Renungkanlah betapa sempurnanya susunan ikan yang sesuai dengan keperluan hidupnya. Ikan tidak memiliki kaki karena ia hidup di air dan tidak perlu berjalan. Ikan tidak memiliki paru-paru, karena ia tidak dapat bernafas ketika menyelam dalam kedalaman laut. Ikan memiliki sirip yang kuat, bukan kaki, untuk melaju berenang bagai seorang nelayan dengan dayung. Tubuh ikan dibalut dengan sisik kokoh, saling terjalin bagai baju zirah agar terlindung dari pemangsa. Ikan memiliki indra penciuman tajam karena penglihatannya buruk dan air menghalangi penglihatannya itu. Ikan dapat menciumi mangsanya dari kejauhan dan memburunya. Kalau tidak, bagaimana ikan bisa mendapatkan mangsa? Aristoteles menyatakan bahwa ada tabung antara mulut dan telinga; dengan menelan air melalui mulut dan kemudian air itu melewati telingnya, ikan itu bagai binatang yang bernafas dengan udara.

Renungkanlah sifat khas telur ikan. Jutaan telur berkembang dalam perut seekor ikan. Dengan demikian, binatang pemakan ikan bisa terpuaskan kebutuhannya. Kebanyakan binatang – bahkan binatang pemangsa – makan ikan; binatang-binatang jenis ini dapat ditemukan di ujung hutan, dan ketika ikan itu ada, binatang itu langsung menangkapnya. Karena binatang pemangsa, manusia, dan ikan juga makan ikan, dan karena ada makhluk laut lain yang hanya mau makan ikan, bijaksanalah jika ikan itu diciptakan begitu banyak.

Jika Anda ingin memahami betapa agungnya kebijaksanaan Sang Pencipta dan betapa kecilnya pengetahuan makhluk, amatilah berbagai jenis ikan, kerang dan makhluk laut lain, yang kegunaannya hanya bisa ditemukan secara bertahap dan secara kebetulan. Dikatakan, celupan merah muda ditemukan ketika seorang pelacur menemukan sejumlah siput laut di pantai dan kemudian memakannya. Mulutnya terpulas dengan darah siput itu. Orang merasa hal ini menarik dan mulai menggunakannya sebagai bahan celupan bagi sutra. Banyak lagi hal yang ditemukan manusia sepanjang zaman.

Komentar

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak memulai diskusi?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *