[فَرْعٌ] حُكِيَ أَنَّ ابْنَ أُبَيٍّ رَأَى النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ فَقَالَ لَهُ: اُدْعُ بِهذَا الدُّعَاءِ وَ قَدِّمْهُ فِيْ أَوَّلِ دُعَائِكَ ثُمَّ تَدْعُوْ بَعْدَهُ بِمَا شِئْتَ يُسْتَجَابُ لَكَ بِهِ،
(CABANG) Dikisahkan bahwa Sayyidinā Ibnu Ubay pernah melihat Nabi s.a.w. lalu beliau bersabda kepadanya: “Berdoalah dengan doa ini, dan dahulukanlah doa ini di awal doamu, kemudian engkau berdoa setelahnya dengan permintaan yang engkau kehendaki, niscaya akan dikabulkan permintaanmu sebab doa ini.
وَ مَنْ دَعَا بِهِ قَوِيَ إِيْمَانُهُ
Dan siapa saja yang berdoa dengannya maka menjadi kuat imannya”.
وَ هُوَ هذَا: اللّهُمَّ لَا مَانِعَ لِمَا أَعْطَيْتَ وَ لَا مُعْطِيَ لِمَا مَنَعْتَ
Dan doa tersebut adalah [rangkaian doa berikut] ini: “Ya Allah tidak ada penghalang terhadap sesuatu yang akan Engkau berikan, dan tidak ada pemberi terhadap sesuatu yang Engkau halangi.
وَ لَا رَادَّ لِمَا قَضَيْتَ وَ لَا يَنْفَعُ ذَا الْجَدِّ مِنْكَ الْجَدُّ،
Dan tidak ada penolak terhadap sesuatu yang Engkau putuskan, dan tidak berguna bagi pemilik kemuliaan di sisi-Mu suatu kemuliaanpun.
اللّهُمَّ لَا مُضِلَّ لِمَنْ هَدَيْتَ وَ لَا هَادِيَ لِمَنْ أَضْلَلْتَ
Ya Allah, tidak ada penyesat kepada siapa saja yang telah Engkau beri petunjuk, dan tidak ada pemberi petunjuk kepada siapa saja yang telah Engkau sesatkan.
وَ لَا مُشْقِيَ لِمَنْ أَسْعَدْتَ وَ لَا مُسْعِدَ لِمَنْ أَشْقَيْتَ،
Dan tidak ada pemberi celaka kepada siapa saja yang telah Engkau beri keberuntungan, dan tidak ada pemberi keberuntungan kepada siapa saja yang telah Engkau celakakan.
وَ لَا مُعِزَّ لِمَنْ أَذْلَلْتَ وَ لَا مُذِلَّ لِمَنْ أَعْزَزْتَ،
Dan tidak ada pemberi kemuliaan kepada siapa saja yang telah Engkau hinakan, dan tidak ada pemberi kehinaan kepada siapa saja yang telah Engkau muliakan.
وَ لَا رَافِعَ لِمَنْ خَفَضْتَ وَ لَا خَافِضَ لِمَنْ رَفَعْتَ،
Dan tidak ada pengangkat [derajat] kepada siapa saja yang telah Engkau turunkan [derajatnya], dan tidak ada penurun [derajat] kepada siapa saja yang telah Engkau angkat [derajatnya].
اللّهُمَّ اهْدِنَا لِمَا أَمَرْتَنَا وَ وَفِّ لَنَا بمَا ضَمِنْتَ لَنَا مِنْ خَيْرَيِ الدُّنْيَا وَ الْآخِرَةِ،
Ya Allah, berilah kami petunjuk kepada apa saja yang telah Engkau perintahkan kepada kami, dan penuhilah untuk kami, dengan apa yang telah Engkau jamin untuk kami, berupa kebaikan dunia dan akhirat.
وَ قَوِّ يَقِيْنَنَا فِيْمَا رَجَيْتَنَا وَ انْصُرْنَا عَلَى أَعْدَائِنَا فِي الظَّاهِرِ وَ الْبَاطِنِ،
Dan kuatkanlah keyakinan kami dalam sesuatu yang Engkau titahkan pada diri kami, dan berilah pertolongan kepada kami dalam menghadapi musuh-musuhMu, secara lahir dan bathin.
وَ أَسْأَلُكَ اللّهُمَّ بِمَا سَأَلَكَ بِهِ خَلِيْلُكَ إِبْرَاهِيْمَ عَلَيْهِ السَّلَامُ مِنَ النُّوْر وَ الْيَقِيْنَ،
Dan aku memohon kepada-Mu, Ya Allah dengan sesuatu yang telah diminta kepada-Mu oleh kekasih-Mu Nabi Ibrāhīm a.s., berupa nur dan keyakinan,
وَ مَا سَأَلَكَ بِهِ سَيِّدُنَا وَ مَوْلَانَا مُحَمَّدٌ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ مِنَ النَّصْرِ وَ التَّوْفِيْقِ إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ.
dan sesuatu yang telah diminta kepada-Mu oleh baginda kami, junjungan kami Nabi Muḥammad s.a.w., berupa pertolongan dan taufik. Sesungguhnya Engkau Maha Terpuji dan Maha Pemurah”.