03-2 Tumbuhan – Desain Ilahi

DESAIN ILAHI
Dalil Keterciptaan Alam

Diterjemahkan dari Chance or Creation: God’s Design in the Universe
Karangan: Abū ‘Utsmān al-Jāhiz

Penerjemah: Satrio Wahono
Penerbit: PT SERAMBI ILMU SEMESTA

(Diketik oleh: IBU DWI WIDY)

Rangkaian Pos: 003 Tumbuhan - Desain Ilahi

BAB TIGA

TUMBUHAN

(Bagian 2 dari 2)

 

SIKLUS ABADI KEMATIAN DAN KEHIDUPAN POHON

Renungkanlah salah satu aspek penciptaan pohon. Anda tahu, pohon itu kering sekali dalam setahun. Tetapi, panas alam tersimpan di dalam dan buah pun matang. Pohon itu kemudian tumbuh kembali, mekar dan menghasilkan buah-buahan, seperti berbagai permen buatan tangan dihamparkan kepada Anda satu demi satu. Anda akan memperhatikan ranting-ranting pohon seakan dengan tulus memberikan buah kepada Anda, dan kembang-kembang di dahan seakan menyalami Anda dengan hangat. Siapa yang bisa menyusun ini kalau bukan Pencipta Bijaksana yang menentukan segalanya? Selain demi kesenangan manusia, alasan apa lagi yang cocok menjelaskan keragaman ini? Tidakkah mengherankan bagi Anda bila manusia tidak mau berterimakasih kepada Penciptanya?

 

BUAH DELIMA

Amatilah bentuk buah delima dan indikasi-indikasi bahwa dunia ini terencana dan memiliki tujuan. Di dalamnya Anda akan menemukan gumpalan putih seperti subtansi lemak yang ditaburi dengan biji-biji, seakan-akan hal itu dirangkai dengan tangan. Biji-biji ini terbagi dalam kelompok-kelompok. Setiap kelompok berada dalam sebuah jalan yang terjalin dengan sangat sempurna. Kulit buah delima menjadi menyelubungi semua itu dengan baik. Sesunan luar biasa ini membuat kulit itu tidak sekedar ditaburi dengan biji-bijian, karena biji-biji itu tidak bisa saling memberi pasokan gizi. Substansi seperti lemak itu dibuat mengelilingi biji-biji supaya mendapatkan pasokan gizi, karena akar setiap biji itu terkait dengan substansi tadi. Biji-biji itu terbungkus dalam jaringan yang berfungsi menjaga supaya biji-biji itu tidak terguncang. Kemudian, diciptakanlah kulit keras untuk menjaga buah dan melindunginya dari hama. Ini hanyalah beberapa contoh dari buah delima. Banyak lagi yang bisa diamati oleh orang-orang yang memang ingin tahu lebih banyak. Tapi, apa yang kami paparkan ini sudah mengandung pelajaran.

 

LABU

Pikirkanlah bagaimana tumbuhan rambat yang lemah bisa menumbuhkan buah-buah berbobot besar seperti ketimun, melon dan labu. Pikirkanlah pula kebijaksanaan di dalam hal ini, tumbuhan rambat dibuat menjalar di tanah. Jika dijadikan berdiri vertikal seperti pohon dan banyak tumbuhan lainnya, ia tidak akan bisa menopang beban buah-buahan itu, Buah-buahan itu akan jatuh sebelum masak. Perhatikanlah, bagaimana tumbuhan rambat dibuat memanjang di permukaan tanah, sehingga beban buah-buahan ditopang oleh tanah. Anda lihat tumbuhan sumsum dan semangka berserta buahnya menjalar di tanah, bagaikan kucing betina yang meregang dengan dikelilingi anak-anaknya yang menyusu. Amati pula, betapa beragam buah-buahan ini muncul pada masa paling cocok di musim panas dan ditengah terik menyengat, sehingga kita sangat menyukainya. Kalau saja buah ini tumbuh di musim dingin, manusia pasti tidak akan menyukainya. Buah-buahan ini juga akan membahayakan tubuh. Ingatlah, ketimun terkadang tumbuh di musim dingin dan manusia tidak mau memakannya. Hanya manusia rakuslah yang mau memakan hal-hal yang membahayakan mereka.

 

POHON KURMA

Amatilah ciri istimewa pohon kurma. Karena ada pohon ‘betina’ yang membutuhkan pembuahan, diciptakan pula pohon ‘jantan’ untuk membuahinya. Pohon jantan seperti binatang jantan yang membuahi binatang betina yang difitrahkan mengandung. Renungkan pula penciptaan batang kurma. Batang ini dibuat dari serat saling menyilang, seperti bengkokan dan tenunan yang dibuat tangan. Oleh karena itu, batang itu kokoh dan tidak patah meskipun beban yang ditanggungnya berat, atau diterpa angin badai. Batang itu pun jadinya siap digunakan sebagai kayu untuk atap bangunan, untuk jembatan, dan untuk kegunaan lainnya. Begitu pula kayunya, yang terjalin vertikal dan horizontal seperti serat otot daging. Kemudian, kayu itu begitu kuat sehingga cocok untuk membuat berbagai perkakas. Jika saja kayu itu sekeras batu, kayu itu tak akan bisa digunakan untuk atap dan keperluan lain, seperti dibuat pintu, tempat tidur, kotak dan sebagainya.

Sudah diketahui, kayu bermanfaat besar, salah satunya, karena bisa mengambang di atas air. Jika kayu tidak bisa mengambang, bagaimana kapal dan rakit membawa banyak muatan? Ke manakah manusia harus mencari ganti untuk membawa barang dari satu tempat ke tempat lain? Manusia akan kesulitan membawa barang-barangnya. Akibatnya, satu tempat bisa jadi kelebihan barang, sedangkan di tempat lain kekurangan atau langka.

 

TANAMAN OBAT-OBATAN

Amatilah obat-obatan dan bagaimana setiap obat-obatan itu dibuat untuk menyembuhkan suatu penyakit. Misalnya, lapidion berfungsi sebagai obat sakit penebalan tulang sendi, apithimon sebagai obat menghilangkan empedu hitam, saga pinon (akar ferula perica) untuk mengharumkan nafas, ippomarathon (adas kuda) bisa mengempeskan pembengkakan dan masih banyak lagi contoh lainnya. Siapakah yang memberikan sifat-sifat penyembuh ini pada tumbuh-tumbuhan itu kalau bukan Sang Mahaesa? Jika penyebabnya adalah kebetulan, sebagaimana dikemukakan sebagian orang, berapa lama waktu yang diperlukan. Manusia diberikan kemampuan berfikir. Siapa yang menjadikan binatang bisa memahami efek obat-obatan semacam itu, sehigga mereka bisa menggunakan obat-obatan yang cocok untuk menyembuhkan luka yang dideritanya? Dan siapa yang membuat sebagian jenis burung menyembuhkan sembelit dengan minum air laut? Contoh-contoh semacam itu ada dalam kitab-kitab kedokteran dan farmasi.

Anda mungkin meragukan alasan diciptakannya tumbuhan di padang pasir yang tak berpenghuni. Menurut Anda, tumbuhan itu tidak berguna. Padahal tumbuhan itu diciptakan untuk makanan binatang liar dan burung, sedangkan batang tumbuhan itu adalah bahan bakar yang bisa digunakan manusia. Kemudian, ada beberapa tumbuhan padang pasir yang berfungsi sebagai obat, ada yang bisa digunakan untuk menyamak kulit binatang, ada yang digunakan untuk pencelupkan.

Tidakkah Anda ketahui, papyrus, rumput esparto, dan tumbuhan sejenis lainnya, adalah tumbuhan paling rendah? Namun, tumbuhan ini memiliki banyak kegunaan: dibuat alat tulis yang digunakan oleh raja dan rakyat jelata, dibuat karpet untuk digunakan semua orang; membuat tas untuk melindungi berbagai peralatan dalam perjalanan, sehingga barang-barang itu tidak patah atau rusak; dan kegunaan lain, baik besar maupun kecil. Benda yang lebih rendah dari tumbuhan ini adalah kotoran yang merupakan kombinasi dari kotoran dan polusi. Tetapi, kotoran itu bermanfaat bagi tumbuhan. Tidak ada tumbuhan manapun yang bisa tumbuh subur tanpa bantuan kotoran itu, yang dianggap kotor dan menjijikan oleh manusia. Status satu benda dalam tataran pengetahuan tidaklah harus selalu sejajar dengan nilai pasarnya; ada status berbeda bagi pasar yang berbeda. Sesuatu yang dianggap rendah dalam pasar komersil mungkin saja bernilai tinggi dalam dunia pengetahuan. Jangan pernah meremehkan pelajaran yang bisa Anda dapatkan dari satu benda hanya karena nilai pasarnya rendah.

Komentar

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak memulai diskusi?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *