Hati Senang

01-4 Bab Siwak – Fikih Empat Madzhab

Fikih Empat Madzhab
(Maliki, Hanafi, Hanbali, Syafi‘i)
(Judul: Ijmā‘-ul-A’immat-il-Arba‘ati waikhtilāfihim).
Oleh: Al-Wazir Yahya bin Muhammad bin Hubairah


Penerjemah: Ali Mh.
Penerbit: PUSTAKA AZZAM

Bab: Siwāk. (1271)

 

38. Imam Mālik, Ḥanafī, Ḥanbalī, dan Syāfi‘ī sepakat bahwa bersiwāk disunnahkan pada waktu-waktu shalat dan saat mulut berubah (bau). (1282).

39. Mereka berbeda pendapat tentang orang yang berpuasa, apakah makruh bersiwāk setelah matahari tergelincir?

Abū Ḥanīfah dan Mālik, berkata: “Hukumnya tidak makruh.”

Asy-Syāfi‘ī berkata: “Hukumnya makruh.”

Sedangkan dari Aḥmad ada dua riwayat seperti dua pendapat madzhab di atas.

40. Mereka tidak berbeda pendapat bahwa bersiwāk disunnahkan bagi orang yang berpuasa sebelum matahari tergelincir. (1293).

Catatan:


  1. 127). Dalam naskah yang sudah dicetak tertulis: Bab Siwāk dan Niat Menghilangkan Hadats.” 
  2. 128). Silahkan baca referensi masalah berikutnya. 
  3. 129). Lih. al-Mughnī (1/109), al-Majmū‘ (1/330), dan Raḥmat-ul-Ummah (16). 
Alamat Kami
Jl. Zawiyah, No. 121, Rumah Botol Majlis Dzikir Hati Senang,
RT 06 RW 04, Kp. Tajur, Desa Pamegarsari, Parung, Jawa Barat. 16330.