Al-Imām al-Muzanī menyatakan:
Para Ulamalah yang menjelaskan ajaran Islam dengan jelas dan terang benderang. Membersihkan dan memurnikannya dari berbagai pemikiran yang menyimpang.
يَحْمِلُ هذَا الْعِلْمَ مِنْ كُلِّ خَلَفٍ عُدُوْلُهُ يُنْفُوْنَ عَنْهُ تَحْرِيْفَ الْغَالِيْنَ وَ انْتِحَالَ الْمُبْطِلِيْنَ وَ تَأْوِيْلَ الْجَاهِلِيْنَ.
Ilmu ini dibawa oleh orang-orang yang adil (para Ulama) pada setiap generasi. Mereka menghilangkan penyimpangan makna (al-Qur’ān dan hadits) yang dilakukan oleh para Ahl-ul-Bid‘ah, pengakuan dari para penolak (agama) dan penafsiran (menyimpang) dari orang-orang yang bodoh.
(HR. Al-Imām al-Baihaqī dan lainnya, di-shaḥīḥ-kan oleh al-Imām Aḥmad dalam al-‘Ilal karya al-Khallāl – Tadrīb-ur-Rāwī (I/303)).
Sesungguhnya ajaran yang disampaikan oleh Nabi s.a.w. adalah ajaran yang telah terang benderang. Kemudian datang para penyimpang, namun pada setiap waktu akan selalu ada para Ulama yang membersihkan kekotoran-kekotoran tersebut hingga ajaran itu kembali menjadi terang benderang.
قَدْ تَرَكْتُكُمْ عَلَى الْبَيْضَاءِ لَيْلُهَا كَنَهَارِهَا لَا يَزِيْغُ عَنْهَا بَعْدِيْ إِلَّا هَالِكٌ
Aku telah tinggalkan untuk kalian (ajaran yang jelas) yang putih (bersinar), malamnya bagaikan siangnya. Tidaklah ada yang menyimpang sepeninggalku kecuali ia akan binasa.
(HR. Al-Imām Ibnu Mājah, al-Imām Aḥmad, al-Imām Ibn Abī ‘Āshim, dinyatakan bahwa sanadnya ḥasan oleh al-Imām al-Mundzirī, dan di-shaḥīḥ-kan asy-Syaikh al-Albānī).