أُصُوْلُ الْفِقْهِ دَلَائِلُ الْفِقْهِ الْإِجْمَالِيَّةُ وَ قِيْلَ مَعْرِفَتُهَا وَ الْأُصُوْلِيُّ الْعَارِفُ بِهَا وَ بِطُرُقِ اسْتِفَادَتِهَا وَ مُسْتَفِيْدِهَا.
Ushūl Fiqh adalah dalil-dalil global fiqh (ijmāliy), Pendapat lain, ushūl fiqh adalah pengetahuan tentang dalil-dalil global fiqh. Sedangkan Ushūliy (ulama ushūl) adalah seseorang yang mengetahui dalil-dalil global fiqh, tatacara aplikasinya serta syarat-syarat mujtahid (pengguna dalil-dalil tersebut).
DEFINISI USHŪL FIQH
Definisi ushul fiqh secara terminologi menurut pendapat pertama adalah sebagai berikut:
دَلَائِلُ الْفِقْهِ الْإِجْمَالِيَّةُ وَ بِطُرُقِ اسْتِفَادَتِهَا وَ مُسْتَفِيْدِهَا
“Dalil-dalil fiqh bersifat global, dan metode penggunaan dalil tersebut, serta persyaratan (karakteristik) orang yang mengoperasikan dalil tersebut.”
Menurut pendapat lain, di antaranya Imām al-Baidhawī, dan Ibnu al-Ḥājib, ushul fiqh adalah:
مَعْرِفَةُ دَلَائِلِ الْفِقْهِ الْإِجْمَالِيَّةُ وَ بِطُرُوْقِ اسْتِفَادَتِهَا وَ مُسْتَفِيْدِهَا
“Pengetahuan (tashdīq) mengenai dalil-dalil fiqh yang bersifat global, metode penggunaan dalil tersebut, dan persyaratan orang yang mengoperasikannya”.
Dari dua definisi di atas, menurut Imām as-Subkī yang paling unggul, adalah pendapat pertama. Karena lebih selaras dengan makna kata ashl, yang secara bahasa memiliki arti dalil. (21)
Catatan: