Surah an-Nas 114 ~ Tafsir Juz ‘Amma – al-Khayyath

TAFSIR JUZ ‘AMMA
Oleh: Syaikh ‘Abdullah al-Khayyath
(Imam Masjid-il-Haram)
Penerjemah: Herman Susilo, Lc.
Penerbit: GRIYA ILMU

TAFSIR JUZ ‘AMMA

TAFSIR SURAT AN-NĀS

Surah ke-114: 6 Ayat

An-Nās, Ayat 1-6

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ

قُلْ أَعُوْذُ بِرَبِّ النَّاسِ. مَلِكِ النَّاسِ. إِلهِ النَّاسِ. مِنْ شَرِّ الْوَسْوَاسِ الْخَنَّاسِ. الَّذِيْ يُوَسْوِسُ فِيْ صُدُوْرِ النَّاسِ. مِنَ الْجِنَّةِ وَ النَّاسِ

Dengan Nama Allah Maha Pengasih, Maha Penyayang

114-1. Katakanlah: “Aku berlindung kepada Rabb (yang memelihara dan menguasai) manusia,

114-2. Raja manusia,

114-3. Ilah manusia,

114-4. dari kejahatan (bisikan) syaithan yang biasa bersembunyi,

114-5. yang membisikkan (kejahatan) ke dalam dada (hati) manusia.

114-6. dari (golongan) jin dan manusia.”

 

MAKNA AYAT SECARA GLOBAL

Allah s.w.t. memerintahkan Rasul-Nya s.a.w. agar memohon perlindungan kepada-Nya, karena Dia adalah Rabb manusia, Raja manusia yang mengatur urusan mereka, dan Dia adalah Ilah (sesembahan) manusia, Rabb yang selain-Nya tidak berhak diibadahi. Dengan demikian, Allah memiliki sifat Rububiyyah, Maha Raja dan Uluhiyyah. Dan sekumpulan permohonan perlindungan ini untuk memohon perlindungan kepada Allah dari keburukan syaithan berupa bisikan yang biasa tersembunyi (waswas). Dinamakan demikian sebagai bentuk ungkapan yang berlebih, yakni dia berulang kali memberikan bisikan-bisikan yang tersembunyi.

Dia juga al-khannās yang mana di antara kebiasaannya adalah bersembunyi dan mundur jika seorang hamba mengingat Rabb-nya, dan jika sang hamba lalai maka dia pun kembali dan membisikkan kejahatan, dia juga yang terus-menerus berusaha memasukkan bisikan ke dalam hati manusia. Adapun bisikannya adalah ajakannya agar dia ditaati, dan “al-waswasah” yaitu suara yang tersembunyi. Bisikan yang tersembunyi tidaklah hanya dihembuskan oleh bangsa jin dan pemimpin-pemimpin mereka, bahkan pada bangsa manusia pun ada syaithan yang menghembuskan bisikan yang jahat dan mengajak kepada yang bathil serta menuju kepada jalan keburukan. Oleh karena itu Allah ta‘ala berfirman: (مِنَ الْجِنَّةِ وَ النَّاسِ) “Dari (golongan) jin dan manusia.”

Yakni yang menghembuskan bisikan yang tersembunyi, sebagian mereka adalah syaithan dari golongan jin yang membisikkan kejahatan ke dalam dada manusia, dan sebagian mereka adalah syaithan dari golongan manusia yang membisikan kejahatan secara terang-terangan.

Oleh karena itu Allah memerintahkan (hamba-hambaNya) untuk memohon perlindungan kepada-Nya dari kejahatan kedua jenis golongan tersebut.

 

FAEDAH

  1. Surat ini mencakup tiga sifat Rabb ‘azza wa jalla, yaitu Rububiyyah, Maha Raja, dan Uluhiyyah. Allah ta‘ala memerintahkan orang yang memohon perlindungan kepada-Nya agar ia memohon perlindungan kepada Rabb yang memiliki sifat-sifat tersebut.
  1. Perintah agar memohon perlindungan kepada Allah s.w.t. dari (keburukan) seluruh jenis syaithan, baik dari golongan manusia maupun golongan jin.

Shalawat dan salam yang banyak senantiasa Allah curahkan kepada Nabi kita Muhammad s.a.w. beserta keluarga, para Shahabat dan para pengikut beliau hingga Hari Pembalasan….

Dan segala puji bagi Allah di dunia dan di akhirat.

Komentar

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak memulai diskusi?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *