Surah al-‘Ashr 103 ~ Tafsir al-Jalalain

Dari Buku:
Tafsir Jalalain.
(Jilid 4. Dari Sūrat-uz-Zumar sampai Sūrat-un-Nās)
Oleh: Imam Jalaluddin al-Mahalli dan Imam Jalaluddin as-Suyuthi

Penerjemah: Bahrun Abu Bakar L.C.
Penerbit: Sinar Baru Algensindo Bandung

103

SŪRAT-UL-‘ASHR

 

Makkiyyah, atau Madaniyyah, 9 ayat

Turun sesudah Sūrat-ul-Qiyāmah

 

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ

Dengan nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang

 

 

وَ الْعَصْرِ.

1. (وَ الْعَصْرِ.) “Demi masa” atau zaman atau waktu yang dimulai dari tergelincirnya matahari hingga terbenamnya; maksudnya adalah waktu shalat ‘Ashar.

إِنَّ الْإِنْسَانَ لَفِيْ خُسْرٍ.

2. (إِنَّ الْإِنْسَانَ) “Sesungguhnya manusia itu” yang dimaksud adalah jenis manusia (لَفِيْ خُسْرٍ) “benar-benar berada dalam kerugian” di dalam perniagaannya.

إِلَّا الَّذِيْنَ آمَنُوْا وَ عَمِلُوا الصَّالِحَاتِ وَ تَوَاصَوْا بِالْحَقِّ وَ تَوَاصَوْا بِالصَّبْرِ

3. (إِلَّا الَّذِيْنَ آمَنُوْا وَ عَمِلُوا الصَّالِحَاتِ) “Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh” mereka tidak termasuk orang-orang yang merugi di dalam perniagaannya (وَ تَوَاصَوْا) “dan nasihat-menasihati” artinya sebagian di antara mereka menasihati sebagian yang lainnya (بِالْحَقِّ) “supaya menaati kebenaran” yaitu iman (وَ تَوَاصَوْا بِالصَّبْرِ) “dan nasihat-menasihati dengan kesabaran” yaitu di dalam menjalankan amal ketaatan dan menjauhi kemaksiatan.

Komentar

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak memulai diskusi?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *