PENUTUP.
Di akhir pembahasan ini akan kami tegaskan bahwa peristiwa-peristiwa yang mengalami al-Badā’ itu, dibagi dua:
Pertama: Terjadi peristiwa yang dikabarkan Nabi s.a.w., atau oleh…
PERTANYAAN KEENAM.
Apa faedah dan pengaruh pemberitaan ini bila pemberitaan itu sendiri tidak pernah terjadi?
JAWAB:
Tujuan dari pemberitaan itu adalah untuk menegaskan al-Badā’ dalam…
PERTANYAAN KELIMA.
Sesungguhnya dari riwayat-riwayat itu, ada dua hal yang dapat disimpulkan. Pertama: perkara-perkara yang definitif, yang tidak terjadi al-Badā’ padanya; Kedua: perkara-perkara atau masalah…
PERTANYAAN KEEMPAT.
Apakah diberitakannya sesuatu oleh Nabi s.a.w., namun kemudian berita itu tidak terjadi, merupakan kedustaan dan omong kosong saja, yang pada akhirnya berarti lemahnya…
PERTANYAAN KETIGA.
Bagaimana mungkin Nabi s.a.w. atau Wāshī r.a. memberitakan sesuatu dengan gambaran yang tegas dan pasti, padahal masih ada kemungkinan terjadi al-Badā’?
JAWAB:
Berita-berita…
PERTANYAAN KEDUA.
Tidak diragukan, bahwa apabila Nabi s.a.w. atau Imām r.a. memberitakan sesuatu, kemudian terjadi al-Badā’ dalam peristiwa itu, maka sudah seharusnya berita tadi disandarkan…
PERTANYAAN DAN JAWABAN.
Berikut ini adalah beberapa pertanyaan yang diajukan kepada para pembaca yang budiman, yang harus dijawab. Pertanyaan ini kami ajukan satu per satu,…
PENJELASAN TENTANG SIFAT BERITA GHAIB.
Tidak diragukan, bahwa sebagian atau semua peristiwa telah diketahui oleh para Nabi yang mulia, terutama hal-hal yang terdapat dalam al-Qur’ān.…
PENJELASAN SECARA GARIS BESAR.
1. Di dalam al-Qur’ān, Allah s.w.t. telah memberitakan kasus disembelihnya Ismā‘īl oleh tangan ayahnya, Ibrāhīm, seperti yang difirmankan oleh-Nya:
“Maka tatkala…
BAGIAN KEDUA:
PEMBUKTIAN AL-BADĀ’.
BAB III.
BERITA GHAIB (DALAM AL-QUR’ĀN DAN HADITS) YANG TIDAK TERJADI.
Pada bab sebelum ini, telah kami jelaskan berbagai hakikat konsep…