Peringatan ke5 – Peringatan2 di dalam Hadits2 Qudsi oleh Imam al-Ghazali

هُوَ
الْمَوَاعِظُ فِي أَحَادِيثِ الْقُدْسِيَّةِ
لِلإِمَامِ الْغَزَالِيِّ

Peringatan-peringatan di dalam Hadits-hadits Qudsi
Oleh: Imam al-Ghazali

الْمَوْعِظَةُ الْخَامِسَةُ

Peringatan Kelima.

 

يَقُوْلُ اللهِ تَعَالى:

Allah ta‘ā berfirman:

يَا بْنَ آدَمَ! لاَ تَكُنْ مِمَّنْ يَقْصُرُ التَّوْبَةَ وَ يُطَوِّلُ الأَمَلَ،

“Wahai anak-cucu Ādam! Jangan engkau menjadi orang yang suka menunda-nunda dalam bertobat, dan suka berangan-angan panjang,

وَ يَرْجُو الآخِرَةَ بِغَيْرِ عَمَلٍ،

Yang mengharapkan akhirat tanpa beramal,

يَقُوْلُ قَوْلَ الْعَابِدِيْنَ وَ يَعْمَلُ عَمَلَ الْمُنَافِقِيْنَ،

Berbicara seperti orang ahli ibadah, tapi beramal seperti orang munafik,

إِنْ أُعْطِيَ لَمْ يَقْنَعْ وَ إِنْ مُنِعَ لَمْ يَصْبِرْ،

Jika diberi (karunia) tidak bersahaja (tidak puas dengan apa adanya) dan jika tidak diberi, tidak mau bersabar,

يَأْمُرُ بِالْخَيْرِ وَ لاَ يَفْعَلُهُ وَ يَنْهى بِالشَّرِّ وَ لَمْ يَنْتَهِ عَنْهُ،

Mengajak orang lain berbuat baik, tapi ia sendiri tidak melakukannya, mencegah orang lain berbuat jahat, tapi malah ia sendiri tidak pernah berhenti darinya.

يُحِبُّ الصَّالِحِيْنَ وَ لَيْسَ مِنْهُمْ،

Mencintai orang-orang shāliḥ (suka berbuat baik), namun ia bukan dari kalangan mereka (yang suka berbuat baik),

وَ يَبْغُضُ الْمُنَافِقِيْنَ وَ هُوَ مِنْهُمْ،

Membenci orang-orang munafik, padahal ia termasuk golongan mereka.

يَقُوْلُ مَا لاَ يَفْعَلُ،

Selalu mengatakan sesuatu yang tidak ia perbuat,

وَ يَفْعَلُ مَا لاَ يُؤْمَرُ،

Namun, melakukan apa yang tidak diperintahkan,

وَ يَسْتَوْفِيْ وَ لاَ يُوْفى،

Selalu meminta untuk ditepati, namun tidak pernah menepati janjinya,

يَا بْنَ آدَمَ! مَا مِنْ يَوْمٍ جَدِيْدٍ إِلاَّ وَ الأَرْضُ تُخَاطِبُكَ فِيْ قَوْلِهَا تَقُوْلُ لَكَ:

Wahai anak-cucu Ādam! Dalam setiap pergantian hari, bumi ini selalu bicara kepadamu:

يَا بْنَ آدَمَ! تَمْشِيْ عَلى ظَهْرِيْ،

Wahai anak-cucu Ādam! Engkau berjalan di atas punggungku,

ثُمَّ تُخْزَنُ فِيْ بَطْنِيْ،

Kemudian engkau (jenazahmu) akan disimpan di dalam perutku,

وَ تَأْكُلُ الشَّهَوَاتِ عَلى ظَهْرِيْ،

Engkau makan sesuka hatimu di atas punggungku,

وَ يَأْكُلُ الدُّوْدُ فِيْ بَطْنِيْ،

Namun, kelak kamu akan disantap cacing di dalam perutku,

يَا بْنَ آدَمَ! أَنَا بَيْتُ الْوَحْشَةِ،

Wahai anak-cucu Ādam! Aku adalah sarang binatang buas,

وَ أَنَا بَيْتُ الْمُسَاءَلَةِ،

Aku adalah sebuah kediaman di mana segala sesuatu akan dipertanggungjawabkan,

وَ أَنَا بَيْتُ الْوَحْدَةِ

Aku adalah sebuah rumah yang sunyi (sendirian),

وَ أَنَا بَيْتُ الظُّلْمَةِ

Aku adalah sebuah rumah yang penuh kegelapan,

وَ أَنَا بَيْتُ الْحَيَاتِ وَ الْعَقَارِبِ

Dan aku adalah sarang ular dan kalajengking,

فَاعْمُرْنِيْ وَ لاَ تُخَرِّبْنِيْ

Karena itu, makmurkanlah (berbuat baiklah) dan janganlah engkau roboh diriku ini.

Komentar

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak memulai diskusi?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *