1 Hadits Qudsi ke6-10 – Misykat Al-Anwar | Ibni Arabi

Misykāt-ul-Anwār
(Relung-relung Cahaya Hadits Qudsi)

(Diterjemahkan dari: )
Kompilasi Hadits Qudsi dari Kitab:
110 Hadits Qudsi, Misykāt-ul-Anwār, dan Futūḥāt-ul-Makkiyyah

Penerjemah: Hadiri Abdurrazak, Ismawati B.Soekoto
Penerbit: Pustaka IIMAN

BAGIAN PERTAMA

110 Hadits Qudsi

(Hadits Qudsi Ke-6-10)

 

(6). عَنْ أَبِيْ.هُرَيْرَةَ (ر) قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ (ص): (قَالَ اللهُ تَبَارَكَ وَ تَعَالَى: أَنَا أَغْنَى الشُّرَكَاءِ عَنِ الشِّرْكِ، مَنْ عَمِلَ عَمَلًا أَشْرَكَ فِيْهِ مَعِيَ غَيْرِيْ تَرَكْتُهُ وَ شِرْكَهُ)

(حديث صحيح) [رواه مسلم]

6. Dari Abū Hurairah r.a., ia menuturkan: Rasūlullāh s.a.w. bersabda: “Allah s.w.t. berfirman: “Aku paling tidak butuh sekutu untuk disertakan. Barang siapa beramal sesuatu dengan menyertakan selain Aku bersama-Ku, pasti Aku tinggalkan dia dan sekutunya.” (HR. Muslim; Shaḥīḥ).

(7). عَنْ أَبِيْ.هُرَيْرَةَ (ر) قَالَ: سَمِعْتُ رَسُوْلُ اللهِ (ص) يَقُوْلُ: إِنَّ أَوَّلَ النَّاسِ يُقْضَى يَوْمَ الْقِيَامَةِ عَلَيْهِ رَجُلٌ اسْتُشْهِدَ فَأُتِيَ بِهِ فَعَرَّفَهُ نِعَمَهُ فَعَرَفَهَا قَالَ: فَمَا عَمِلْتَ فِيْهَا؟ قَالَ: قَاتَلْتُ فِيْكَ حَتَّى اسْتُشْهِدْتُ قَالَ: كَذَبْتَ، وَ لكِنَّكَ قَاتَلْتَ لِأَنَّ يُقَالُ جَرِيْءٌ فَقَدْ قِيْلَ ثُمَّ أُمِرَ بِهِ فَسُحِبَ عَلَى وَجْهِهِ حَتَّى أُلْقِيَ فِي النَّارِ، وَ رَجُلٌ تَعَلَّمَ الْعِلْمَ وَ عَلَّمَهُ وَ قَرَأَ الْقُرْآنَ فَأُتِيَ بِهِ فَعَرَّفَهُ نِعَمَهُ فَعَرَفَهَا قَالَ: فَمَا عَمِلْتَ فِيْهَا؟ قَالَ: تَعَلَّمْتُ الْعِلْمَ وَ عَلَّمْتُهُ وَ قَرَأْتُ فِيْكَ الْقُرْآنَ قَالَ: كَذَبْتَ وَ لكِنَّكَ تَعَلَّمْتَ لِيُقَالَ عَالِمُ وَ قَرْأْتَ الْقُرْآنَ لِيُقَالَ هُوَ قَارِيْءٌ فَقَدْ قِيْلَ. ثُمَّ أُمِرَ بِهِ فَسُحِبَ عَلَى وَجْهِهِ حَتَّى أُلْقِيَ فِي النَّارِ، وَ رَجُلٌ وَسَّعَ اللهُ عَلَيْهِ وَ أَعْطَاهُ مِنْ أَصْنَافِ الْمَالِ كُلِّهِ فَأُتِيَ بِهِ فَعَرَّفَهُ نِعَمَهُ فَعَرَفَهَا قَالَ: فَمَا عَمِلْتَ فِيْهَا؟ قَالَ: مَا تَرَكْتُ مِنْ سَبِيْلٍ تُحِبُّ أَنْ يُنْفَقَ فِيْهَا إِلَّا أَنْفَقْتُهُ فِيْهَا لَكَ وَ قَالَ: كَذَبْتَ وَ لكِنَّكَ فَعَلْتَ لِيُقَالَ هُوَ جَوَّادٌ فَقَدْ قِيْلَ ثُمَّ أُمِرَ بِهِ فَسُحِبَ عَلَى وَجْهِهِ ثُمَّ أُلْقِيَ فِي النَّار)

(حديث صحيح) [رواه مسلم و النسائي]

7. Dari Abū Hurairah r.a., ia menuturkan: Aku mendengar Rasūlullāh s.a.w. bersabda: “Sesungguhnya manusia yang pertama kali akan diadili pada hari kiamat adalah seseorang yang (merasa) mati syahid. Ia dihadirkan, lalu ditunjukkan kepadanya nikmat-nikmatNya. Ia pun tahu itu. Allah bertanya: “Apa yang telah kau buat demi nikmat-nikmat ini?” Ia menjawab: “Aku telah berperang demi Engkau hingga mati syahid.” Allah berfirman: “Kau bohong. Kau berperang supaya disebut pemberani, dan sudah dipenuhi.” Kemudian diperintahkan supaya ia diseret ke hadapan-Nya, dan dijebloskan ke neraka.

Lalu seseorang yang belajar ilmu pengetahuan dan mengajarkannya serta membaca al-Qur’ān. Ia dihadirkan, lalu ditunjukkan kepadanya nikmat-nikmatNya. Ia pun tahu itu. Allah bertanya: “Apa yang telah kau buat dengan nikmat-nikmat ini?” Ia menjawab: “Aku telah belajar ilmu pengetahuan dan mengajarkannya serta membaca al-Qur’ān demi Engkau.” Allah berfirman: “Kau bohong. Kau belajar supaya disebut berilmu (sebagai ‘ālim), dan kau baca al-Qur’ān supaya ahli baca (qārī’) dan sudah dipenuhi.” Kemudian diperintahkan supaya ia diseret ke hadapan-Nya, dan dijebloskan ke neraka.

Lalu seseorang yang Allah luaskan (rezeki) untuknya, dan ia tunaikan semua kewajiban dari porsi harta itu. Ia dihadirkan, lalu ditunjukkan kepadanya nikmat-nikmatNya. Ia pun tahu itu. Allah bertanya: “Apa yang telah kau buat dengan nikmat-nikmat ini?” Ia menjawab: “Semua kewajiban yang Engkau kehendaki (dari harta) untuk dinafkahkan sudah aku tunaikan demi Engkau.” Allah berfirman: “Kau bohong. Kau lakukan itu supaya disebut dermawan, dan sudah dipenuhi”. Kemudian diperintahkan supaya ia diseret ke hadapan-Nya, dan dijebloskan ke neraka.” (HR. Muslim dan an-Nasā’ī; Shaḥīḥ).

(8). عَنْ أَبِيْ.مُوْسَى (ر) قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ (ص): (تُحْشَرُ هذِهِ الْأُمَّةُ عَلَى ثَلَاثَةِ أَصْنَافٍ: (صِنْفٌ) يَدْخُلُوْنَ الْجَنَّةَ بِغَيْرِ حِسَابٍ. (وَ صِنْفٌ) يُحَاسَبُوْنَ حِسَابًا يَسِيْرًا ثُمَّ يَدْخُلُوْنَ الْجَنَّةَ، (وَ صِنْفٌ) يَجِيْؤُوْنَ عَلَى ظُهُوْرِهِمْ أَمْثَالُ الْجِبَالِ الرَّاسِيَاتِ ذُنُوْبًا فَيَسْئَلُ اللهَ عَنْهُمْ وَ هُوَ أَعْلَمُ بِهِمْ فَيَقُوْلُ: مَا هؤُلَاءِ فَيَقُوْلُوْنَ هؤُلَاءِ عَبِيْدٌ مِنْ عِبَادِكَ فَيَقُوْلُوْنَ خُطُّوْهَا عَنْهُمْ وَ يَجْعَلُوْهَا عَلَى الْيَهُوْدِ وَ النَّصَارَى وَ أَدْخِلُهُمْ بِرَحْمَتِي الْجَنَّةِ).

8. Dari Abū Mūsī r.a., ia menuturkan: Rasūlullāh s.a.w. bersabda: “Umat ini akan dikumpulkan (di Padang Maḥsyar) menjadi tiga kelompok: (satu kelompok) mereka yang masuk surga tanpa hisab, (satu kelompok) mereka yang dihisab dengan mudah kemudian masih surga, (dan satu kelompok) mereka yang datang membawa dosa-dosa di atas punggung mereka laksana gunung-gunung yang menancap. Lalu Allah bertanya – padahal Dia lebih tahu – perihal mereka: “Ada apa dengan mereka?” Lalu (para malaikat) menjawab: “Mereka adalah sebagian dari hamba-hambaMu.” Maka Allah berfirman: “Turunkanlah beban itu dari mereka, dan jadikanlah beban itu untuk kaum Yahudi dan kaum Nasrani. Lalu masukkan mereka ke surga dengan rahmat-Ku.” (HR. Ḥākim; Ḥasan).

(9). عَنِ ابْنِ مَسْعُوْدٍ (ر) أَنَّ النَّبِيَّ (ص) قَالَ: عُرِضَةُ الْأُمَمُ بِالْمَوْسِمِ قَرَأَيْتُ أُمَّتِيْ فَأَعْجَبَتْنِيْ كَثْرَتُهُمْ وَ هَيْئَتُهُمْ قَدْ مَلَأُوا السَّهَلَ وَ الْجَبَلَ فَقَالَ: يَا مُحَمَّدُ أَرَضِيْتَ؟ قُلْتُ: نَعَمْ إِيْ رَبِّ قَالَ: وَ مَعَ هؤُلَاءِ سَبْعُوْنَ أَلْفًا يَدْخُلُوْنَ الْجَنَّةَ بِغَيْرِ حِسَابٍ الَّذِيْنَ لَا يَسْتَرْقُوْنَ وَ لَا يَكْتَوُوْنَ وَ لَا يَتَطَوَّرُوْنَ وَ عَلَى رَبِّهِمْ يَتَوَكَّلُوْنَ فَقَالَ عُكَّاشَةُ: ادْعُ اللهَ أَنْ يَجْعَلَنِيْ مِنْهُمْ فَقَالَ: اللهُمَّ اجْعَلْهُ مِنْهُمْ ثُمَّ قَالَ رَجُلٌ آخَرَ: اُدْعُ اللهَ أَنْ يَجْعَلَنِيْ مِنْهُمْ قَالَ: سَبَقَكَ بِهَا عُكَّاشَةٌ.

(حديث صحيح) [موارد الظمآن لزوائد ابن حبان]

9. Dari Ibn Mas‘ūd r.a. bahwa Nabi s.a.w. bersabda: “Umat-umat diperlihatkan pada “Pertunjukan Besar”. Aku melihat umatku. Jumlah dan rupa mereka membuatku takjub; mereka benar-benar memenuhi datarang dan pegunungan. Lalu Allah berfirman: “Wahai Muḥammad, apakah kamu ridhā?” Aku menjawab: “Tentu, duhai Tuhanku.”

Bersama mereka, tujuh puluh ribu masuk surga tanpa hisab, yaitu orang-orang yang tidak mencuri, tidak membual, tidak meramal, dan bertawakkal kepada Tuhannya.”

‘Ukkāsyah berkata: “Mohonkanlah kepada Allah agar menjadikanku termasuk dari mereka.” Maka beliau berdoa: “Ya Allah, jadikanlah ‘Ukkāsyah termasuk dari mereka.” Kemudian seseorang lainnya berkata: “Mohonkanlah kepada Allah agar menjadikanku termasuk dari mereka.” Beliau bersabda: “‘Ukkāsyah telah mendahuluimu dengan hal itu.” (HR. Ibnu Ḥibbān, Shaḥīḥ)

(10). عَنْ أَبِيْ.هُرَيْرَةَ (ر)قَالَ: عَنِ النَّبِيِّ (ص) قَالَ: (قَالُ اللهُ: سَبَقَتْ رَحْمَتِيْ غَضَبِيْ)

(حديث صحيح) [رواه مسلم]

10. Dari Abū Hurairah r.a., dari Nabi s.a.w., beliau bersabda: “Allah ‘azza wa jalla berfirman: “Rahmat-Ku mendahului murka-Ku.” (HR. Muslim; Shaḥīḥ).

1 Komentar

  1. Salman alfarizy berkata:

    Ok, tambah ilmu jazakallah,mantul

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *