Asbab-un-Nuzul Surah al-Insan 76 ~ Tafsir al-Jalalain

Dari Buku:
Tafsir Jalalain.
(Jilid 4. Dari Sūrat-uz-Zumar sampai Sūrat-un-Nās)
Oleh: Imam Jalaluddin al-Mahalli dan Imam Jalaluddin as-Suyuthi

Penerjemah: Bahrun Abu Bakar L.C.
Penerbit: Sinar Baru Algensindo Bandung

Rangkaian Pos: Surah al-Insan 76 ~ Tafsir al-Jalalain

ASBĀB-UN-NUZŪL

SŪRAT-UL-INSĀN

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ

Dengan nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang

 

Imām Ibn-ul-Mundzir telah mengetengahkan sebuah hadits melalui Ibnu Jarīr, sehubungan dengan firman-Nya:

…… dan orang yang ditawan. (al-Insān [76]: 8).

Ibnu Jarīr mengatakan, Nabi s.a.w. tidak pernah menawan orang-orang yang telah memeluk agama Islam. Akan tetapi ayat ini diturunkan berkenaan dengan para tawanan yang terdiri dari orang-orang musyrik yang dahulu pernah menyiksa orang-orang yang beriman, kemudian turunlah ayat ini, dan bahwasanya Nabi s.a.w. selalu menganjurkan orang-orang mu’min supaya memperlakukan mereka dengan baik.

Imām Ibn-ul-Mundzir telah mengetengahkan sebuah hadis melalui ‘Ikrimah yang telah menceritakan, bahwa pada suatu hari ‘Umar ibn-ul-Khaththāb masuk ke dalam rumah Nabi s.a.w. yang pada saat itu sedang tidur di atas tikar yang terbuat dari pelepah daun kurma. Tikar itu benar-benar telah meninggalkan bekas pada lambung Nabi s.a.w. Pemandangan ini membuat ‘Umar r.a. menangis karenanya.

Lalu Nabi s.a.w. bertanya: “Apakah gerangan yang menyebabkan kamu menangis?” ‘Umar r.a. menjawab: “Aku ingat tentang keadaan Kisra dan kerajaannya; Hurmuz dan kerajaannya; raja Habsyah dengan kerajaannya, sedangkan engkau utusan Allah berada di atas tikar dari pelepah daun kurma.”

Rasūlullāh s.a.w. menjawab: “Tidakkah kamu rela, bahwasanya bagi mereka kehidupan dunia, sedangkan bagi kami kehidupan akhirat?” Lalu Allah menurunkan firman-Nya:

Dan apabila engkau melihat di sana (surga), niscaya engkau akan melihat berbagai macam kenikmatan dan kerajaan yang besar. (al-Insān [76]: 20)

‘Abd-ur-Razzāq, Ibnu Jarīr dan Ibn-ul-Mundzir, ketiga-tiganya telah mengetengahkan sebuah hadits melalui Qatādah, bahwa dia telah mendengar suatu berita, bahwa pada suatu hari Abū Jahal berkata: “Sungguh, jika aku melihat Muḥammad sedang mengerjakan shalat, bener-benar aku akan menginjak lehernya.” Maka Allah menurunkan firman-Nya:

dan janganlah kamu ikuti orang yang berdosa dan orang yang kafir di antara mereka. (al-Insān [76]: 24)

Komentar

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak memulai diskusi?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *